Mohon tunggu...
Yatmi Rejeki
Yatmi Rejeki Mohon Tunggu... Administrasi - Suka becanda,, biar awet muda.

Wanita biasa dari Jogja

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Upaya JNE untuk Mendukung Pertumbuhan UMKM Daerah

4 Oktober 2019   14:01 Diperbarui: 4 Oktober 2019   14:15 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Event JNE Kopiwriting di Jogja. Foto: dok.pri

Yogyakarta merupakan kota pariwisata. Daya tariknya mampu memikat para wisatawan dalam maupun luar negeri untuk berkunjung ke sini. Hal ini tentu dapat menjadi peluang bagi para pelaku usaha. Seiring berkembangnya pariwisata tersebut, pertumbuhan UMKM di kota ini juga semakin meningkat. Berdasarkan hasil pendataan dari Dinas Kopersi dan UKM Yogyakarta pada tahun 2007, jumlah UMKM di kota Yogyakarta mencapai 23.000. Dan akan terus diperbaharui, karena pergerakan usaha lokal juga sangat dinamis.

Pada hari Rabu, 2 Oktober 2019, bertempat di Silol Cafe and Eatery Yogyakarta,  JNE sebagai perusahaan nasional yang bergerak di bidang jasa pengirimaan barang dan pendistribusian, bekerjasama dengan Kompasiana menggelar  acara JNE Kopiwriting dengan tema "Menguak tantangan dan Peluang Industri Kreatif di Era Digital". Acara ini diselenggarakan sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap pertumbuhan UMKM di daerah.

Tak bisa dipungkiri bahwa di era digital ini, orang semakin dimudahkan dengan adanya internet. Begitu juga transaksi jual beli online, yang sekarang lebih diminati masyarakat karena mudah dan praktis. Dengan berjualan online, kesempatan untuk maju, semakin terbuka. Penjualan seperti di marketplace, website, atau media sosial lainnya, terbukti dapat menjangkau calon pembeli lebih luas, di seluruh Indonesia bahkan dari  luar negeri. 

event JNE Kopiwriting di Jogja. foto: dok.pri
event JNE Kopiwriting di Jogja. foto: dok.pri

Dukungan Pemerintah untuk UMKM

Seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Yogyakarta, Ibu Luci Irawati yang turut hadir dalam event JNE Kopiwriting ini,  bahwa kemajuan UMKM masih memiliki  kendala.  Diantaranya adalah cepat puas dengan hasil. Padahal masih terbuka kesempatan untuk dapat lebih maju. Selain itu juga perlu adanya kreatifitas dan inovasi dalam produk yang dihasilkan oleh para pelaku industri kreatif. Hal ini tentu untuk dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Kendala yang lain adalah kesadaran untuk memiliki legalitas usaha. Maka,  tindakan yang dilakukan pemerintah adalah dengan membina dan mendampingi UMKM, dengan cara mengadakan pelatihan produksi, managemen kewirausahaan, hingga legalitas usaha.

Dukungan Swasta untuk UMKM

JNE adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa pengiriman dan pendistribusian, jaringannya sudah mencapai 7000 outlet diseluruh Indonesia. Salah satu dukungan JNE untuk mendorong munculnya peluang serta memberi kemudahan kepada UMKM adalah memberi fasilitas Friendly Logistic.

Friendly Logistic ini mengelola warehousing yang dilakukan secara pofesional dan terintegrasi langsung dengan layanan pengiriman. Layanan ini juga menyediakan update data jumlah stok barang dan status pengiriman tiap paket secara berkala.

Kini, pelaku usaha tidak perlu repot dengan proses logistik seperti warehousing, pengaturan stock barang ataupun packaging. Fasilitas Friendly Logistic seperti digital marketing, warehousing, order fulfulmen, technology development, shipping management dan delivery akan menjadi solusi.

Bapak Adi Subagyo selaku Brand Manager JNE cabang Yogyakarta, menuturkan  "Perlu effort besar apabila hal terkait logistik dikerjakan secara mandiri oleh pelaku usaha. Maka dari itu, layanan Friendly Logistik yang dihadirkan JNE dapat membantu UKM agar fokus dan berkonsentrasi pada sektor produksi, pengembangan atau inovasi produk dan sales".

narasumber JNE Kopiwriting Jogja. dok.pri
narasumber JNE Kopiwriting Jogja. dok.pri

Gencarnya dukungan pemerintah dan swasta terhadap perkembangan UMKM ini, tidak akan menuai hasil yang maksimal, jika tanpa peran serta masyarakat juga. Maka, masyarakat umum yang tidak terjun sebagai pelaku usaha kreatif, diharapkan juga turut berperan untuk kemajuan UMKM, dengan cara mencintai dan membeli produk lokal atau produk dalam negeri.

Kisah Abekani yang Sukses, dengan Sistem Jualan Online

Dalam kesempatan itu, hadir pula salah satu pelaku usaha, Ibu Tunjung Pratiwi, yang telah menggunakan layanan JNE hingga 95%, dan sisanya permintaan pribadi customer. Ibu Tunjung Pratiwi adalah pemilik brand Abekani, yang membuat produk berbahan kulit seperti tali kamera dan tempat ponsel atau laptop.

Beliau memulai usaha dengan modal dua juta rupiah pada tahun 2009. Menurutnya berjualan offline membutuhkan modal yang besar. Dan waktu itu juga tidak membuahkan hasil. Kemudian dia beralih dengan sistem berjualan online, dan sejak itu penjualannya meningkat.

Abekani juga memiliki komunitas pencinta tas kulit Abekani yang terbentuk melalui grup Facebook. Membernya tersebar diseluruh kota - kota besar di Indonesia bahkan ada yang dari luar negeri seperti Hongkong dan Qatar.

Pengalaman perjalanan Abekani ini tentunya dapat menginspirasi, bahwa di era digital, pelaku usaha memang harus mempelajari, dan memahami teknologi. Karena faktanya berjualan online lebih memiliki peluang untuk maju dibanding hanya berjualan secara offline saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun