Mohon tunggu...
Yatmi Rejeki
Yatmi Rejeki Mohon Tunggu... Administrasi - Suka becanda,, biar awet muda.

Wanita biasa dari Jogja

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Asyiknya, Ngopi Bareng di NOE Coffee & Kitchen

24 Januari 2018   10:47 Diperbarui: 24 Januari 2018   22:20 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senja itu, Sabtu 20 Januari 2018, rinai hujan menemaniku dalam perjalanan dari rumah menuju sebuah kafe  bernama Noe Coffee & Kitchen yang berlokasi di tengah kota tepatnya di jl. Wahidin Sudirohusodo no. 68 Klitren Yogyakarta.   

Setibanya disana, saya disambut ramah oleh seorang pria muda, yang kemudian saya ketahui bernama Rommy Wardhana sebagai supervisor operasional di kafe itu. Tak berselang  lama, satu per satu teman-teman berdatangan. Mas Rommy, menawarkan kopi kepada kami. Hmm, cocok sekali untuk mengusir dingin setelah kehujanan, batinku. 

Dengan ditemani kopi, kami memulai perbincangan dengan santai dan akrab. Diselingi becanda, kami menyimak cerita mas Rommy tentang awal mula dibukanya kafe yang beroperasional dari jam 09.00 WIB hingga 02.00 WIB dini hari ini.

Kafe ini mulai buka pada tanggal 13 Maret 2017. Berawal dari keinginan owner untuk memanfaatkan sebuah gudang yang tidak terpakai, maka kemudian muncul ide untuk membuat kafe. Lokasi yang tidak jauh dari kampus UKDW ini, diharapkan bisa menjadi tempat yang nyaman untuk para mahasiswa yang hendak relax sambil mengerjakan tugas.  

Suasana Homey

Suasana nyaman di NOE Coffee. Foto: dok pri
Suasana nyaman di NOE Coffee. Foto: dok pri
Suasana nyaman seperti di rumah sendiri. Begitu kesan pertama saya, ketika saya masuk kafe, dan mendapati dua stel sofa disana.  Tampak seorang ibu dan tiga anak-anak sedang menikmati makanan. 

Dan di sofa yang lain, juga sudah ditempati tamu.  Yang terlintas dibenak saya adalah kayaknya asyik jika saya  bersama teman-teman, entah arisan atau reuni kecil disini. Bagi mahasiswa yang tinggal di kos, tempat ini juga bisa menjadi alternative untuk menerima tamu . Makanan tinggal memesan, dan tempatnya sudah seperti diruang tamu sendiri. Hmm...

Ruangan kafe memang tidak begitu luas, namun desain interiornya  cantik.  Dengan konsep tradisional, kafe ini terasa teduh dan romantis. Mulai dari lantainya yang tampak seperti lawas, padahal  lantai ini baru. 

Menurut keterangan Lukkie Putranto selaku arsiteknya, memang dipilih seperti itu, agar sesuai dengan dekorasi ruangan dan konsep tradisional kafe ini. Di satu sisi, dinding dibiarkan  dengan batu bata alami dan ada jam dinding dengan tanduk rusa jantan disana. Logo tanduk rusa jantan di NOE Coffee & Kitchen ini,  filosofinya adalah  karena tanduk rusa itu kuat dan tajam, diharapkan NOE juga akan tumbuh dan berkembang kuat.

Disatu sisi yang lain, tampak tertata pernak pernak, yang menghiasi dinding, sehingga ruangan itu tampak lebih cantik.

NOE adalah Night of Enjoyment.  Ya, menikmati malam di NOE, memang terasa indah. Lampu-lampu sebagai penerangan menggunakan warna agak kuning. Menurut mas Lukkie, warna  kuning akan membuat ruangan  terasa teduh dan romantis. Saya, jadi berpikir untuk mengganti lampu  berwarna kuning dikamar saya. haha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun