"Apa kamu akhirnya mengakui, jika sekarang kamu sedang cemburu?"
"Kalo iya, emang kenapa?"
Bagus hanya tersenyum penuh arti, sebelum melabuhkan ciumannya kembali. Kali ini lebih lembut, menuntut, dan tak ditahan-tahan lagi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!