Surokidul, Kabupaten Tegal (30/07/2021) -- Kuliah Kerja Nyata atau biasa disingkat KKN merupakan salah satu bagian dari kegiatan akademik di Universitas Diponegoro yang sifatnya wajib. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, KKN Tahun 2021 dilaksanakan di kampung halaman masing-masing dan secara mandiri. Pelaksanaan KKN kali ini, mengusung tema "Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's)".Â
Kegiatan KKN Undip Tahun 2021 dilaksanakan selama 45 hari, tepatnnya dari tanggal 30 Juni 2021 s.d. 12 April 2021. Kegiatan KKN dilaksanakan dalam dua program utama yaitu program SDGs dan terkait Covid-19 yang berlatarbelakang keilmuan dari masing-masing mahasiswa. Meskipun pelaksanaan KKN dalam keadaan yang sulit serta dalam keterbatasan dan tata cara pelaksanaan yang tidak sama, diharapkan pelaksanaan KKN Undip Tahun 2021 tetap dapat memberikan manfaat tanpa kurang suatu apapun. Kegiatan KKN dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, jaga jarak, dan menggunakan masker.
Seperti yang telah kita ketahui, dampak adnaya pandemi Covid-19 sangat luar biasa dan terjadi pada seluruh sektor. Beberapa sektor yang merasakan dampak adanya Covid-19 adalah sektor pendidikan dan ekonomi. Pada sektor pendidikan, dampak yang paling dirasakan adalah penutupan sekolah dan perubahan tata cara pembelajaran secara daring di seluruh tingkat pendidikan. Bagi pelajar khususnya siswa-siswi sekolah dasar perubahan tata cara pembelajaran ini sering memunculkan permasalahan.Â
Salah satunya adalah tidak menggunakan alat penunjang dalam kegiatan belajar seperti ponsel dan paket data dengan bertanggung jawab, seperti menggunakan ponsel dan aket data untuk gaming sehingga timbul sikap boros. Hal ini akan menyebabkan kenaikan sumber pengeluaran rumah tangga. Dengan adanya kondisi seperti diatas, maka dilakukan program ke-1 terkait SDGs yaitu edukasi peningkatan literasi keuangan dengan budaya menabung pada anak-anak usia pelajar sekolah dasar yang bertujuan mewujudkan pendidikan berkualitas (Quality Education).
Program ke-1 dilakukan bukan hanya mengenalkan penggunaan uang, melainkan juga memberikan pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan secara bijak dan cara mengontrol pengeluaran keuangan dengan membedakan yang menjadi kebutuhan dan keinginan. Sasaran dari pelaksanaan program ke-1 adalah anak-anak sekolah dasar di Desa Surokidul RT 01/ RW 01. Program ke-1 diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar tentang keuangan kepada anak-anak usia sekolah dasar mengenai pengelolaan keuangan secara sederhana bagaimana menggunakan sumber daya uang secara cermat dan bijak dengan membedakan kebutuhan dan keinginan.Â
Dalam kegiatan ini pula, diharapkan dapat memotivasi peserta agar dapat berperilaku hemat dan menyisihkan sisa uang jajannya dengan budaya menabung. Timbulnya perilaku yang demikian juga diharapkan mampu diterapkan di kehidupan sehari-hari sehingga meringankan jumlah pengeluaran rumah tangga. Pelaksanaan program ke-1 pada tanggal 16 Juli 2021 seharusnya dilakukan secara langsung dengan tetap menjaga protokol kesehatan.Â
Namun dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai PPKM dan surat keputusan dari pihak universitas bahwa KKN dilaksanakan secara daring. Maka, Program ke-1 dilaksanakan melalui video yang diunggah di akun Youtube dan dibagikan melalui grup WhatsApp yang berisi anak-anak sekolah dasar yang ada di Desa Surokidul RT 01/ RW 01. Dalam video tersebut berisi penjelasan mengenai menabung, cara menabung, cara mengatur pengelolaan keuangan dengan membedakan keinginan dan kebutuhan, serta cara membuat celengan.
Seperti disebutkan diatas, sektor ekonomi menjadi salah satu sektor yang merasakan dampak besar dari Covid-19. Salah satu dampak Covid-19 dalam sektor ekonomi yang dirasakan masyarakat langsung adalah turunnya tingkat pendapatan, tingkat konsumsi, serta tingkat mobilitas. Bagi beberapa rumah tangga, turunnya tingkat pendapatan banyak memberikan perubahan bagi rumah tangga, salah satunya adalah kebutuhan dana tambahan di masa pandemi. Selain itu, banyak masyarakat di Desa Surokidul yang lebih banyak beraktivitas di dalam rumah dan mendapat pengurangan jam kerja operasional. Tidak jarang hal tersebut hanya akan menurunkan tingkat provitabilitas.Â
Namun, apabila dilihat dalam sisi pertumbuhan usaha, masa-masa pandemi seperti sekarang banyak sekali memunculkan peluang-peluang usaha yang bisa dimanfaatkan. Apabila peluang usaha ini dilakukan, maka seharusnya dapet memberikan tambahan dana bagi tenaga kerja terdampak Covid-19. Oleh karena itu, dilakukan program ke-2 terkait Covid-19 yaitu edukasi ciptakan produk inovatif di tengah pandemi guna meningkatkan perekonomian melalui usaha rumahan pada tenaga kerja terdampak covid-19.
Program ke-2 dilakukan pada tanggal 28 Juli 2021 melalui pembagian booklet yang berisi informasi mengenai bagaimana menemukan peluang usaha di tengah pandemi, cara mendirikan usaha, hingga bagaimana menciptakan sutu produk inovatif, dan diberikan contoh peluang usaha yang dimanfaatkan dengan menciptakan produk inovatif. Sasaran dari program ke-2 adalah tenaga kerja terdampak Covid-19 termasuk tenaga kerja yang lebih banyak waktu kerjanya di rumah ataupun tenaga kerja yang mendapat pemotongan jam kerja operasional. Pelaksanaan program ke-2 diharapkan dapat memberikan movitasi dan menunjukan bagaimana memulai suatu usaha bagi tenaga kerja terdampak tersebut agar dapat memanfaatkan waktu luang tersebut, sehingga menghasilkan tambahan pendapatan bagi rumah tangga.