Mohon tunggu...
Yasyifa Mumtaz
Yasyifa Mumtaz Mohon Tunggu... Lainnya - XII MIPA 5

Mipa 5

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurangnya Pendidikan Karakter di Indonesia

5 Maret 2021   16:17 Diperbarui: 5 Maret 2021   16:37 2773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Yasyifa Mumtaz

Kelas : 12 MIPA 5

Dengan berkembangnya teknologi dan mudahnya akses internet membuat kita mudah untuk mengetahui peristiwa dan permasalahan yang terjadi pada pelajar di Indonesia. Mulai dari kasus bullying siswa SD, SMP maupun SMA, tawuran, narkoba, pelecehan, dan masih banyak lagi.

Sebelum masuk mengenai Pendidikan karakter disini saya akan membahas terlebih dahulu mengenai apa itu pendidikan karakter. Dikutip dari Wikipedia, "Pendidikan karakter adalah bentuk kegiatan manusia yang didalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya." Tujuan pendidikan karakter sendiri adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju ke arah hidup yang lebih baik. 

Arti Pendidikan sendiri menurut UUD 1945 nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 yaitu : "Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarat, bangsa dan negara". Sebenarnya pendidikan karakter khas Indonesia sudah tertanam dalam Pancasila. Lima dasar ini memiliki makna dan peran yang penting dalam menciptakan / melaksanakan pendidikan karakter di Indonesia.

Dalam menghadapi masalah ini semua peran penting keberadaannya, mulai dari peran orangtua atau keluarga, peran guru, peran sekolah, peran lingkungan masayarakat pun penting dalam pendidikan karakter siswa. Menurut saya yang pertama adalah peran keluarga, jika orangtua memberikan anaknya pendidikan karakter sejak dini dan pengawasan yang baik pada anak nya maka dalam lingkungan sekolah maupun masyarakat ia akan memiliki kepribadian dan karakter yang baik. Tak lupa juga dengan pengawasan anak pada gadget, di era modern seperti ini pengawasan dalam bermedia sosial sangat penting, jika anak tidak dibekalkan akhlak dan pengawasan yang baik maka internet akan menjadi dampak buruk bagi mereka.

Ketika anak masuk sekolah, maka peran sekolah terutama guru sangat penting. Guru adalah pengganti orangtua disekolah, guru harus menanamkan sikap Pancasila kepada siswa. Bukan hanya memberi tahu dan menghafalkan apa itu Pancasila, tetapi dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari hari.

Peran pemerintah pun penting disini, dalam hal ini pemerintah harusnya meningkatkan siaran televisi yang mendidik bagi anak. Bukan sinetron atau acara gosip, melainkan acara yang mendidik bagi anak. Pemerintah pun harus menjadi contoh tokoh yang berkarakter baik dan bermoral bagi rakyatnya.

Sayangnya hal itu sangat sulit dilakukan sekarang, dengan derasnya arus globalisasi pendidikan karakter akan mati dengan sendirinya. Oleh karena itu peran semua pihak sangat penting disini, adanya kesadaran akan pentingnya pendidikan karakter yang penting untuk masa depan yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun