Mohon tunggu...
yasyifa pramesti
yasyifa pramesti Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASIWA

ceria, memiliki ketertarikan di dunia seni.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kedudukan Tasawuf dalam Ajaran Islam

9 Desember 2022   08:30 Diperbarui: 9 Desember 2022   09:07 1491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedudukan tasawuf dalam ajaran islam sangat penting dan fundamental, karena dengan bertasawuf manusia diharapkan bisa mengarungi tahapan untuk mengenali siapa dirinya dan siapa pula Tuhannya.

Mempelajari ilmu tasawuf sangat penting, karena tasawuf bermanfaat untuk menjaga diri dari segala perbuatan yang tidak disukai Allah swt.

Tasawuf membersihkan jiwa, penyakit hati, sifat tercela dan dekat dengan Allah swt. Serta merasakan dengan penuh kesadaran Allah swt. hadir.

Ada sebuah cerita dimana malaikat Jibril bertemu Nabi Muhammad saw. lalu bertanya "Apa iman itu?", kemudian dia menjawab."Engkau yakin kepada Allah swt. pada Malaikat, pada Rasul dan perjumpaan kepada Allah swt. serta beriman pada hari akhir.", dia bertanya "Apakah islam itu?", lalu dia menjawab sendiri, "Beriman kepada Allah swt. tidak menyekutukannya , membayar zakat dan berpuasa di bulan Ramadan.", dia bertanya kembali "Apakah ihsan itu?", dia menjawab sendiri, "Engkau beribadah kepada Allah swt.", meskipun engkau tidak melihat Allah swt. Pemuda tersebut adalah jibril, jibril bertanya dan dia sendiri yang menjawab, karena jika nabi Muhammad saw. yang menjawab jadilah suatu kebohongan, karena akan menimbulkan asumsi bahwa itu opini nabi.

Tasawuf tidak ada di al quran ataupun hadis, melainkan bersumber dari kepribadian Rasulullah dan para sahabat. Tasawuf mengalir begitu saja dalam kehidupan generasi tabiin, dan hadir diawal abad kedua hijriah.

Tasawuf terbagi dua yaitu, tasawuf murni yang bersumber dari dalam diri nabi dan tasawuf luar yang terserap ke dalam islam.

Tasawuf asli di antaranya adalah;

  1. Tasawuf Qurani.
  2. Tasawuf Suni.
  3. Tasawuf Akhlaki.
  4. Tasawuf Amali.
  5. Tasawuf Salafi.

Unsur luar yaitu;

  1. Kluster.
  2. filsafat.
  3. Tradisi para petapa yahudi.
  4. Tradisi para petapa nasrani.
  5. Majusi.
  6. Budha (paling dekat dengan tasawuf).
  7. Hindu.

Untuk mengembalikan tasawuf yang sudah bercampur dengan hal-hal yang buruk, maka adanya ajaran neosufisme, sikap paling pokok neosufisme adalah menolak percampuran.

Penulis : Yasyifa Pramesti, Prof. Asep Usman Ismail, M.A.

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun