Pagi tadi saya sempatkan takziah ke rumah seorang teman yang suaminya meninggal kemarin. Ada rasa bersalah pada diri saya karena tidak bisa datang pada saat itu. Tapi mungkin ada hikmahnya, teman dapat bercerita banyak tentang yang dia hadapi. Tanpa bermaksud membuka rahasia kehidupan orang lain, tapi penuturan teman tersebut saya jadikan peringatan untuk diri saya sendiri.
Suaminya meninggal akibat serangan jantung. Beberapa bulan yang lalu dia pernah terkena stroke ringan, tetapi Allah masih memberinya waktu. Saat istrinya menceritakan hal ini dia mengatakan “harusnya Tuhan sudah mengambil dia saja waktu itu”. Saya tidak mengerti maksudnya, tapi setelah tahu yang sebenarnya maka saya dapat memahami kenapa teman saya berkata begitu.
Ceritanya mereka sudah mengalami miskomunikasi selama 2 tahun, walau masih tinggal serumah. Bahkan ada rencana si istri untuk menggugat cerai walau belum terlaksana. Sudah tidak ada kecocokan karena sifat suami yang sering berlaku kasar membuat mereka sering bertengkar. Malam sebelum meninggal si suami berkata sambil marah kepada istri dan anaknya bahwa mulai besok saya tidak mau menyapa kalian lagi.
Subhanallah, ucapan itu adalah doa, si suami betul-betul tidak bisa menyapa siapapun lagi.
Maka marilah kita menjaga lisan kita, bila kita terlanjur mengucapkan sesuatu yang kurang baik mari kita segera beristighfar. Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari lisan yang tidak baik.
Semoga Bermanfaat :)