Mohon tunggu...
Yass Arlina
Yass Arlina Mohon Tunggu... lainnya -

senang menulis, dan berharap tulisannya bermanfaat bagi siapa saja. Pembaca juga dapat mengunjunginya pada blog http://yassarlina.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dulu Kirim Uang Dibungkus Kertas Karbon

6 Juni 2013   08:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:28 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak : “Ma, ini atm nya boleh dipakai langsung tah?”

Saya  : “buat apa le ?”

Anak : “ya cuma penasaran ma, pengen coba ngambil uang 50rb”

Saya  :“ga usah le, kalau pengen nyoba atm gak usah ngambil uang, lihat saldo aja sekalian

ngecek atm nya jalan gak”

Anak : “gitu ya ma, yo wis, adek lihat saldo aja”

Itulah percakapan via sms dengan anak bungsu saya yang baru membuka rekening bank dan memiliki ATM.  Mungkin dia baru merasakan punya ATM sehingga penasaran ingin segera mencobanya.

Anak saya, Ilham, baru lulus UN dan Alhamdulillah berhasil lulus SNMPTN di Jogjakarta.  Untuk proses pengiriman uang bulanan karena dia harus kos maka segera dibukakan rekening bank.

Percakapan itu membuat saya teringat kembali pada saat saya kos waktu kuliah di Bogor tahun 1984. Saat itu belum ada ATM, dan masyarakat yang menggunakan Bank untuk pengiriman uang juga jarang, sehingga orang tua saya mengirim uang bulanan melalui jasa Elteha.  Pernah beberapa kali menggunakan wesel pos. Tapi yang paling sering  ibu saya mengirimi uang melalui paket pos.  Kalau ketahuan pos mestinya gak boleh, hehehhe .........

Melalui paket pos ibu mengirim rendang atau kebutuhan lain untuk saya, dan biasanya ibu sertakan uang yang dibungkus rapi dengan kertas karbon warna hitam beberapa lapis biar tidak ketahuan petugas pos. Maaf pak pos.

Cara pengiriman uang seperti ini pun saya lanjutkan pada saat saya sudah bekerja dan membagi sedikit rezeki kepada keluarga di Padang, karena ATM juga belum ada. Dan Alhamdulillah semua berjalan lancar, gak ketahuan maksudnya, hehehhe .......

Zaman berubah, dan semua itu telah tinggal  kenangan sejak ada mesin ATM yang  mempermudah hidup manusia. Kantor pos juga sudah menjalankan berbagai aktivitas ekonomi yang tidak terbatas hanya pada kirim surat, wesel pos dan paket pos.

Terima kasih untuk Pak Pos yang sudah berjasa mengantarkan uang buat saya.

Salam Kompasianer.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun