Mohon tunggu...
yas niar
yas niar Mohon Tunggu... Lainnya - yasniar

Masih ada langit di atas langit ✨

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kekuranganku, Kujadikan Kelebihanku

25 September 2020   05:09 Diperbarui: 25 September 2020   05:25 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan saya kali ini terinspirasi dari seorang disabilitas mulai dari rahmat hidayat yang memiliki bakat bawaan dan kemampuan yang diasah dalam dunia desainer busana. Tanpa Mengenyam dunia pendidikan formal atau non formal ia mampu mendesain busana perempuan yang indah dengan mendapatkan ilmu secara otodidak. Selain itu ada NAJA penghafal Al-Qur'an 30 jus.

Keterbatasan fisik atau sering disebut orang disabilitas sering diremehkan, namun bagi Rahmat Hidayat pemuda dari Sindang Kerta, Bandung Barat kekurangannya ini jadikan kelebihannya. Dibuktikan  dengan bakatnya dalam dunia seni yaitu menggamar dan mendesain busana wanita.

"saya hobi mengambar sejak kecil, dan mulai suka mendesain itu dari waktu saya nonton serial drama korea. Yang judulnya "King fashion" yang sangat menginsprasi saya untuk membuat desain seperti ini. Saya awalnya coba-coba dan lama-lama menjadi hobi untuk saya." Ujar Rahmat Hidayat dalam wawancara yang dilakukan oleh CNN INDONESIA.

Sejak lahir, Rahmat memilki keterbatasan fisik, mulai dari tangan dan kaki yang tidak berkembang secara normal. Untuk berjalan saja, ia berjalan dengan cara ngesot dengan bantuan kedua tangannya.

Seperti yang kita ketahui bahwa bakat itu adalah potensi yang kita miliki dari lahir. Dari cerita si rahmat hidayat ini dapat kita simpulkan bahwa ia memang memiliki bakat dalam dunia menggambar dan mendesain. Terbukti pada saat masih kecil suka menggambar dan terus mengasah kemampuannya itu dengan cara otodidak.

Hingga serkang tidak banyak orang yang mengetahui hasilnya, ia menjual hasil desainnya melalui media Facebook dengan harga satu desain itu Rp.50.000. dengan kekurangannya itu ia mampu menghidupi saudaranya yang berjumlah 5 orang, ia menjadi tulang punggung keluarga.

Mengetahui bakat kita sejak dini sangatlah penting, kenapa? Karena semakin cepat kita mengetahui bakat kita semakin cepat kita untuk bisa mengasah potensi yang kita miliki. Bisa saja nanti ketika sudah dewasa menjadi profesi kita.

Memiliki profesi sesuai denga bakat dapat membuat kita menjadi profesioanl dalam pekerjaan kita. Seperti kisah dari Rahmat Hidayat yang suka menggambar dari kecil dan sekarang menggambar dan mendesain sudah menjadi profesinya.

Selain kisah Rahmat Hidayat banyak juga orang-orang disabiitas diluar sana yang memiliki kemampuan luar biasa. Ada yang memiliki kekurangan dalam hal melihat namun mampu menghafal al-qur'an 30 jus.

Ada juga seperti yang telah saya tonton di acara hafiz Al-qur'an peserta yang namanya NAJA ia mengalami lumpuh otak, sehingga tubuhnya tidak berkembang dengan sempurna namun ia mampu menghafal al-Qur'an 30 jus.

Masyaallah dibalik kekurangannya itu, ia memiliki kelebihan yang tidak semua orang normal mampu melakukannya. bunda naja berkata dalam acara hafis Indonesia  2019 " saya sebagai ibu tidak pernah menyangka sebegitu cepatnya menghafal Al - Qur'an dan saya kagum sebagai ibu, dia hafal sampai halaman -- halamannya. "

"hanya sepotong ayat disebutkan, belum selesai di sudah tahu ini dan halaman ini. Mamanya gak pernah ajarin." Ujar sang bunda naja lagi. Dapt kita lihat dari kecepatan naja menghafal dan mengingat halaman dan bunyi ayat al-quran ia memang memilki bakat dalam hal mengahafal Al-Quran. NAJA mengalami lumpuh otak sejak lahir.

Keterbatasan memang tidak bisa mengahalangi kita untuk terus menggali bakat kita. Seperti kisah Rahmat Hidayat dan Naja. Mereka sama-sama memiliki keterbatasan namun tidak pernah mau menyerah dan terus menggali damn mengasah bakatnya.

Sudah seharusnya kita mensyukuri atas apa yang telah diberikan oleh allah SWT, salah satunya dalam hal bakat. Namun, banyak yang kita lihat sekarang di kalangan anak muda malah malas untuk mengasah dan menekuni bakatnya. Banyak yang berfikir bahwa bakatnya tidak ada gunannya, tidak sejalan dengan jurusan kuliah saya.

Sangat disayangkan apabila banyak anak muda yang berfikir seperti itu, karena apapun yang kita kerjakan pasti ada manfaatnya, entah itu, sekarang, besok, ataupun lusa. Dari pada waktunya digunakan untuk melakukan hal-hal yang infaedah kenapa tidak melakukan hal positif. Lebih-lebih mendalami potensi yang dimiliki.

Untuk orang-orang diluar sana yang memiliki keadaan seperti Rahman Hidayat, jangan pernah putus asa. Karena setiap orang memilki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Selagi ada kemauan yang kuat insyaallah semua yang kita lakukan akan dipermudah.

Terus bangit, karena kita semua memiliki potensi yang harus kita gali secara terus- menerus. Jangan mendengarkan kata orang lain, terus maju dan percaya kekurangan mu itu bisa menjadi kelebihanmu.

Semoga kita semua, setelah mengetahui kisah Rahmat dan Naja termotivasi untuk terus menggali dan mengasah bakat kita. Mereka yang memilki keterbatasan saja mampu melakukan hal yang tidak bisa dilakukan oleh orang lain. Dan jangan pernah meremehkan orang lain, Gimanapun dan bagaimana pun mereka memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.  Terus gali dan perdalam potensi yang kita miliki.

Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon dimaafkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun