Mohon tunggu...
yas niar
yas niar Mohon Tunggu... Lainnya - yasniar

Masih ada langit di atas langit ✨

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemrosesan Informasi Part II

19 Maret 2020   17:42 Diperbarui: 19 Maret 2020   17:49 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest/mathewgoldstein

 Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang bagaimana cara pemrosesan informasi pada anak-anak menengah dan akhir. Selama masa ini, anak akan memperlihatkan kemajuan dramatis dalam meem pertahankan dan mengendalisakn atensi. Perubahan yang lainnya dalam pemrosesa informasinya mencakup memori,pemikiran, dan metakognisi.

Apa yang kalian ketahui tentang memori? Memori/ingatan mengenai informasi sepanjang waktu merupakan sebuah proses yang utama di dalam perkembangan kognitif anak-anak. sebagian besar memori anak-anak bayi rapuh, dan untuk sebagian besar, tidak bertahan lama kecuali memori mengenai aksi perceptual motorik, yang dapat bersifat substansial( Mandler,2004).

Oleh karena itu kita, mengamati bahwa untuk dapat memahami kapasitas bayi dalam mengingat, kita perlu membedakan memori implicit dan memori eksplesit. Meskipun demikian, memori eksplesit  memiliki banyak bentuk. Memori eksplesit dapat di bagi menjadi dua yaitu memori jangka panjang dan memori jangka pendek.

Namun pada tahap anak-anak pertengahan dan akhir memori yang digunakan yaitu memori jangka panjang. Memori jangka panjang merupakan tipe memori yang relative permanen yang dapat menyimpan sejumlah besar informasi dalam periode waktu yang lama.

Selanjutnya yaitu berfikir. Ada 3 aspek penting dari berfikir adalah mampu berfikir kritis,kreatif dan ilmiah. Berfikir kreatif merupakan kemampuan untuk berfikir dengan cara-cara  yang baru dan tidak biasa, serta untuk menentukan solusi-solusi yang unik terhadap masalah yang dihadapi. Berfikir kritis yaitu berfikir secara reflektif dan produktif maupun mengevaluasi fakta.

Berfikir ilmiah, seperti halnya ilmuwan, anak-anak mengajukan pertanyaan-pertanyaan fundamental mengenai realitas dan mencari jawaban terhadap persoalan yang sering kali tampak sederhana atau tidak dapat dijawab oleh orang lain( seperti mengapa langit berwarna biru). Apakah anak-anak menghasilkan hipotesis, melakukan eksperimen, dan mencapai kesimpulan tentang data mereka sebagaimana para ilmuwan.

Metakognisis adalah kognisi mengenai kognisi,atau mengetahui mengenai mengetahui( Flavell,2004). Maksudnya ialah kesadaran mengenai proes-proses mentalnya sendiri dan proses-proses mental orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun