Mohon tunggu...
yas niar
yas niar Mohon Tunggu... Lainnya - yasniar

Masih ada langit di atas langit ✨

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep ZPD Menurut Teori Vygotsky

27 Februari 2020   17:39 Diperbarui: 16 Juni 2021   11:54 10917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konsep ZPD Menurut Teori Vygotsky. | thehealthsite.com

Selain dari teori piaget ternyata vygotsky juga memiliki teori tentang perkembangan kognitif dan bahasa anak. vygotsky menunjukkan bahwa teorinya banyak memberikan perubahan cara berfikir para ahli psikologi terkait perkembangan dan cara guru terhadap anak. berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh vygotsky, ia menemukan sesuatu yang berarti bagi ilmu pengetahuan, yang terkenal dengan teori revolusi sosiokultural.

Baca juga: Teori Perkembangan Kognitif Lev Vygotsky

Vygotsky berpendapat bahwa jalan pikiran seorang harus dimengerti dari latar belakang sosial-budaya dan sejarahnya. Maksudnya adalah memahami pikiran orang bukan dengan cara menelusuri apa yang  ada di balik otaknya dan yang ada di dalam jiwanya, melainkan dari asal-usul tindakan sadarnya dan dari interaksi social yang dilatarbelakangi oleh sejarh hidupnya (Moll & Greenberg, 1990).

Berikut ini 3 konsep teori vygotsky yang membahas tentang perkembangan kognitif sesuai dengan teori revolusi-sosiokultural:

  • Hukum genetik tentang perkembangan ( genetic law of development)
  • Zona perkembangan proksimal ( zone of proximal  development/ZPD)
  • Mediasi

Namun pada kali ini kita akan membahas tentang  ZPD. Yang dimana ZPD adalah untuk menghubungkan antara pembelajaran dan perkembangan. Menurut vygotsky perkembangan kemampuan seseorang dapat dibagi menjadi dua, yaitu tingkat perkembangan aktual dan potensial. 

Baca juga: Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Lev Vygotsky

Tingkat perkembangan actual yaitu tampak dari kemampuan anak untuk menyelesaikan masalah atau tugas secara mandiri,sedangkan tingkat perkembanagn potensial yaitu tampak dari kemampuan seorang anak di bawah bimbingan orang tua/ orang lain, atau teman sebaya yang memiliki kemampuan yang lebih kompeten.

ZPD sendiri kemampuan yang belum matang yang masih berada diproses pematangan. Untuk menafsirkan konsep ZPD ini kita bisa menggunakan scaffolding interpretation, yaitu memandang ZPD sebagi perancah atau wilayah penyangga dan atau batu loncatan untuk mencapai taraf perkembangan yang semakin tinggi.

Baca juga: Mengenal Teori Vygotsky

Selain itu vygotsky mengemukakan tentang emapt tahapan dari ZPD yang terjadi didalam perkembangan dan pembelajaran:

  • Tahap 1 : tindakan anak masih dipengaruhi atau di bantu orang lain. Pada tahap ini anak masih di bantu dalam memakai baju,sepatu dan kaos kaki. Ketergantungan ini sangat besar, namun anak suka memperhatikan cara kerja yang ditunjukkan orang dewasa.
  • Tahap 2: tindakan anak didasarakan atas inisiatif sendiri. Pada tahap ini anak mulai bekeinginan untuk menggunakan pakaian sendiri,menggunakan kaos kaki dan sepatu. Namun pada tahap ini anak masih sering keliru memakai sepatu antara yang kiri dan kanan,bahkan dalam menggunakan baju butuh waktu yang lama karena kekeliruan dalam menggunakan kancing baju.
  • Tahap 3: tindakan anak berkembang spontan dan terinternalisasi. Anak mulai menggunakan sesuatu tanpa perintah dari orang dewasa. Sebelum berangkat sekolah anak sudah tahu apa saja yang akan dilakukan mulai dari menggunakan seragam sampai menggunakan kaos kaki dan sepatu sendiri.
  • Tahap 4: tindakan spontan akan terus diulang-ulang hingga anak siap untuk berfikir secara abstrak. Pada tahap ini anak memiliki prilaku otomatis, anak dapat melakukan segala sesuatu tanpa contoh tetapi berdasarkan pada kemampuannya dalam mengingat urutan sesuai kegiatan. Bahkan anak mampu menceritakan kembali apa saja yangdilakukan di pagi hari ketika hendak berangkat kesekolah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun