Pandemi yang hampir 2 tahun melanda dunia termasuk negara Indonesia, berhasil memporak-poranda kan berbagai sektor kehidupan manusia termasuk sektor ekonomi. Semenjak berlakunya Pembatas Sosial oleh pemerintah, banyak perusahaan yang mau tidak mau melakukan PHK kepada para karyawannya. Hal ini tentunya sangat berdampak pada ekonomi rumah tangga masyarakat. Lapangan pekerjaan kian sedikit padahal masyarakat terus bertambah dari waktu ke waktu. Menjadi seorang Wirausaha dianggap sebagai alternatif pemecahan masalah tersebut, karena dengan berwirausaha kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri juga orang lain.
Menurut Yasmita Risang Ayu selaku Pelaksana Kegiatan Di dukuh Candirejo Rt 01 Rw 02 desa Demangan Kecamatan Sambi. Hampir 70% ibu PKKnya tidak bekerja dan lhanya ibu rumah tangga yang tidak berpenghasilan. Padahal sebenarnya jika mampu melihat potensi dan peluang yang ada, para ibu PKK tersebut yang hadir berjumlah 25 orang bisa diberdayakan untuk bisa menghasilkan sebuah karya yang bernilai jual. Berkaca dari realitas yang ada, mahasiswa KKN UNISRI memiliki ide untuk memberikan workshop kewirausahaan kepada para ibu PKK dukuh Candirejo tersebut. Pelatihan Kerajinan Makrame dipilih sebagai jenis kerajinan yang akan diajarkan kepada ibu PKK.
Kerajinan  makrame merupakan bentuk kerajinan simpul menyimpul dengan menggarap rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut. Sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai. Pelatihan Kerajinan Makrame dipilih oleh mahasiswa KKN UNISRI sebagai bentuk workshop kewirausahaan karena bahan baku yang diperlukan untuk kerajinan Makrame ini mudah didapat dan harganya relatif murah. Proses pembuatannya pun cukup mudah untuk bisa dipelajari dan dipraktikkan oleh kalangan ibu, sehingga pemberian pelatihan Kerajinan Makrame ini dirasa tepat jika diberikan bagi ibu PKK dukuh Candirejo yang mayoritasnya tidak bekerja dan hanya di rumah saja.
Dengan harga beli bahan baku 1 set makrame 15.000 , Hasil kerajinan Makrame ini bisa bernilai jual cukup tinggi, kisaran 50.000 - jutaan. Tergantung pada tingkat kesusahan simpul yang dibuat serta bahan yang diperlukan semakin beragam. Â Hanya dengan bermodalkan tali yang bisa dibeli di toko benang dan kesabaran selama proses pembuatannya, ibu PKK yang mulanya hanya berperan sebagai ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan bisa menghasilkan karya yang bisa dijual di tengah-tengah kesibukannya dalam mengurus rumah, atau pun hasil dari makrame bisa dipergunakan sendiri untuk hiasan dinding , tas , tempat pot , dll Jikalau mengalami kendala dalam belajar cara membuat kerajinan Makrame ini, ada platform YouTube yang menyediakan ratusan video tutorial membuat Makrame.
Pelatihan Kerajinan Makrame yang sudah terlaksana 6 Agustus 2022 ini mendapatkan sambutan dan antusias yang tinggi dari para ibu. Kegiatan yang dibuka oleh Ibu Uswatun selaku istri dari Lurah Desa Demangan. Selanjutnya saya diberikan kesempatan untuk mengisi acara : Kegiatan yang saya awali dengan sambutan dan perkenalan mengenai apa itu berwirausaha dan disini saya menjelaskan mengenai sedikit ide untuk berwirausaha yaitu dengan pembuatan Kerajinan Makrame ,
Disini saya mengundang Narasumber yang cukup ahli di bidang Pembuatan Makrame yaitu Rekan Saya dari UKM Seni ,Selanjutnya Sesi Pelatihan saya membagikan 15 set Makrame yaitu 15 kayu dan 30 benang untuk bisa dikerjakan oleh ibu ibu disini sambil saya dan rekan saya bantu dari step by step nya. Pelatihan dengan mengajarkan beberapa simpul -- simpul penting. Disini ada yang sudah selesai namun ada juga yang belum selesai. Â Bahan yang sudah saya berikan saya berikan dan boleh dibawa pulang oleh ibu-ibu disini. Mereka sangat senang karena bisa meneruskan dirumah.
Meskipun baru sekali digelar, beliau-beliau sudah mampu membuat Makrame dengan beragam model simpul. Hasil kerajinan Makrame yang dibuat oleh ibu PKK ini rapi dan sudah layak untuk diperjualbelikan di pasaran. Tinggal bagaimana nanti strategi pemasarannya agar bisa menggaet banyak peminat kerajinan Makrame.
Melalui Workshop Kewirausahaan yang kami berikan kepada ibu PKK ini, ekonomi rumah tangga dukuh Candirejo bisa bangkit pasca pandemi. Selain itu dengan diberdayakannya ibu tersebut semoga bisa ikut membantu meringankan beban finansial yang ditanggung oleh suami. Kebangkitan ekonomi pasca pandemi menjadi salah satu target besar yang harus bisa dicapai oleh pemerintah juga masyarakat Indonesia agar ekonomi Indonesia lekas bangkit. Lewat peran para mahasiswa yang berintegrasi dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), kami kelompok 41 KKN-T MBKM UNISRI berharap bahwa kegiatan yang telah kami laksanakan tersebut bisa berguna dan diteruskan oleh ibu PKK dukuh Candirejo.
