Hasil UTBK SBMPTN 2022 gelombang pertama akan diumumkan pada tanggal 23 Juni 2022. Menghadapi hal tersebut pasti banyak siswa peserta UTBK SMBPTN 2022 gelombang pertama yang merasa gugup, kurang percaya diri dan cemas. Perasaan-perasaan tersebut merupakan suatu hal yang wajar untuk dirasakan oleh seseorang yang sedang menunggu sebuah kepastian akan suatu hal yang penting, dalam hal ini adalah kepastian mengenai hasil UTBK SBMPTN 2022. Melalui artikel ini, penulis ingin menyampaikan opini penulis tentang keterkaitan ilmu statistika dalam mengurangi kegugupan dan kecemasan yang dirasakan oleh peserta UTBK SBMPTN 2022.
Dalam ilmu statistika terdapat materi yang membahas tentang probabilitas, atau sering juga disebut dengan peluang. Menurut wikipedia.org, peluang atau probabilitas adalah cara untuk mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah terjadi. Atau secara bahasa yang lebih sederhana, probabilitas adalah suatu nilai untuk mengukur terjadinya suatu kejadian acak, dimana nilai-nilainya adalah kemungkinan suatu hal terjadi. Mengapa tiba-tiba bahas probabilitas? Melalui pembahasan tentang probabilitas ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri para peserta UTBK SBMPTN 2022 terhadap kemampuan diri yang dimiliki.
Banyak ungkapan, seperti ‘Aku nggak yakin bisa masuk PTN A’, ‘95% sih aku nggak bakal lolos’, dan sebagiannya, yang menunjukkan keputusasaan terhadap hasil yang akan diterima. Namun, dari 95% ketidakyakinan untuk lolos, masih ada 5% dalam diri yang yakin akan lolos. Dan 5% itulah yang harus dipercaya. Karena seperti inilah cara kerja probabilitas, di antara besarnya suatu kemungkinan masih terdapat ketidakmungkinan dan di antara besarnya ketidakmungkinan masih terdapat kemungkinan suatu hal untuk terjadi.
Analogi yang dapat digunakan adalah ramalan cuaca atau weather forecast yang bisa dilihat di fitur smartphone ataupun juga informasi di internet. Ramalan cuaca memprediksi akan turunnya hujan, namun sampai malam hari tidak juga turun hujan. Hal ini terjadi karena ramalan cuaca mengambil persentase terbesar dari kemungkinan fenomena cuaca. Misal 87% terjadi hujan berpetir, 10% berawan dan 3% untuk kemungkinan lainnya. Nah, disini ditemukan bahwa terdapat sekitar 13% untuk kemungkinan cuaca yang lain.
Lalu, mengapa suatu kejadian seperti terjadinya hujan di analogi diatas tidak bisa dipastikan 100% terjadi? Ada 2 jawaban untuk pertanyaan ini. Jawaban pertama adalah mengembalikan ke pengertian dari probabilitas, yakni nilai kemungkinan suatu hal untuk terjadi. Dan diantara kemungkinan-kemungkinan tersebut, terdapat ketidakmungkinan yang juga bisa terjadi. Maka dari itu, dengan probabilitas ini seluruh kejadian yang mungkin atau dipastikan akan terjadi bisa saja tidak terjadi, begitupun sebaliknya.
Jawaban yang kedua akan berkaitan dengan faktor-faktor dari luar, seperti lingkungan dan sebagainya. Segala hal di dunia ini saling berkaitan satu sama lain, secara langsung maupun tidak langsung. Terjadinya suatu hal di dunia ini merupakan hasil kerjasama antara satu dengan yang lain. Jadi ketika kejadian dengan persentase probabilitas yang besar tidak terjadi, hal ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan yang tidak pernah diketahui karena begitu kompleks dan beragam.
Dari kedua jawaban tersebut diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri para peserta UTBK yang merasa kurang yakin dengan diri sendiri. Karena masih terdapat faktor-faktor lain yang akan mempengaruhi hasil akhir, seperti kekuatan doa, keberuntungan dan lain sebagainya. Namun, tidak lupa juga usaha yang telah diberikan selama persiapan UTBK.
Jadi ketika kalian sudah merasa puas dan cukup dengan usaha yang telah kalian lakukan, maka langkah selanjutnya adalah terus berdoa dan menyerahkan hasilnya kepada Tuhan YME.
