Mohon tunggu...
Yasmin Aqillah
Yasmin Aqillah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hanya seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Terkikisnya Aspek Keterampilan sebagai Dampak Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

15 Januari 2021   20:44 Diperbarui: 15 Januari 2021   21:00 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sejak Maret 2020, Covid 19 sudah ada di Indonesia dan jumlah pasien positif terus bertambah setiap harinya hingga saat ini. Banyak orang dengan berbagai tingkatan umur dan latar belakang yang berbeda menjadi korban dari virus yang berasal dari negeri Cina tersebut. Untuk itu, masyarakat harus waspada terhadap Covid 19 karena siapapun dapat terpapar melalui kontak fisik dengan orang sekitar. Kehadiran Covid 19 memberikan dampak bagi berbagai aspek kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dalam aspek pendidikan. Adanya Covid 19 menyebabkan kegiatan belajar mengajar di kelas tidak berjalan dengan efektif. Siswa dan guru terpaksa harus melaksanakan pembelajaran dari rumah demi memutus mata rantai penyebaran Covid 19 di Indonesia. Pembelajaran yang dilakukan di dalam rumah atau yang dikenal juga dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) merupakan alternatif bagi guru dan siswa agar tetap dapat melaksanakan pembelajaran yang tidak dapat dilakukan di sekolah. Pembelajaran Jarak Jauh ini dilakukan oleh hampir seluruh jenjang pendidikan baik SD, SMP, SMA, bahkan Perguruan Tinggi.

Definisi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menurut  Pasal 1 ayat 9 Permenristekdikti No. 51 tahun 2018 adalah proses belajar mengajar yang dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media komunikasi. Penggunaan teknologi komunikasi sudah menjadi hal yang lumrah dalam masyarakat modern, termasuk dalam dunia pendidikan yaitu pada saat belajar secara daring. E-Learning terdiri dari dua bagian, yaitu "e" yang merupakan singkatan dari "electronic" dan "learning" yang berarti pembelajaran, sehingga e-Learning merupakan pembelajaran yang menggunakan bantuan jasa/perangkat elektronik (Soekartawi, 2003: 2). Pembelajaran Jarak Jauh ini dilakukan secara daring melalui platform yang disediakan seperti WhatsApp Group, Google Classroom, Edmodo, serta platform khusus video conferences seperti Zoom Meeting, Google Meet, dan Ms. Teams.  Tersedianya berbagai aplikasi penunjang pembelajaran diharapkan mampu membantu guru maupun siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan maksimal meskipun di dalam rumah.   

Dampak Pembelajaran Jarak Jauh

Pembelajaran jarak jauh ini memberikan keuntungan antara lain pembelajaran dilakukan secara efektif dan efisien. Karena pembelajaran dilakukan dari rumah, baik peserta didik maupun guru tidak perlu untuk datang ke sekolah dan hanya membuka perangkat elektroniknya serta mengakses internet maka pembelajaran sudah dapat dilakukan. Hal ini tentu lebih efektif dan tidak memakan waktu banyak untuk melakukannya. Selain itu, pembelajaran jarak jauh merupakan pembelajaran yang menggunakan teknologi sebagai medianya. Dalam penggunaan teknologi, peserta didik dituntut agar cakap dalam mengimplementasikan teknologi tersebut. Hal inilah yang menjadi pemicu adanya percepatan transformasi teknologi pendidikan yang selaras dengan era revolusi 4.0 yang terus bergerak maju. Hal ini akan memberikan dampak terhadap transformasi digital pendidikan di Indonesia yang mengikuti arus teknologi yang terus berkembang. (Gusty, 2020: 115)

Pembelajaran jarak jauh ini juga memberikan dampak negatif bagi peserta didik. Peserta didik yang berada dalam keluarga yang memiliki perekonomian yang serba kecukupan dan sulit untuk mengakses internet menjadi tantangan tersendiri dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, dampak negatif dari pembelajaran jarak jauh ini adalah semakin pasif nya peserta didik di kelas. Transformasi ilmu yang dilakukan guru dalam ruang lingkup tatap muka online bersifat satu arah dan dilakukan dengan metode ceramah. Sehingga peserta didik sulit untuk mengembangkan pengetahuannya secara terbuka. Pembelajaran jarak jauh ini juga menyebabkan kemampuan keterampilan peserta didik terkikis. Kegiatan pembelajaran yang hanya bersifat penyampaian teori melalui video conferences membuat peserta didik tidak dapat mengembangkan keterampilannya. Esktrakurikuler yang dihentikan serta mata pelajaran Olahraga dan Seni yang sulit untuk melakukan praktek karena adanya pandemi ini membuat semakin terkikisnya keterampilan yang dimiliki peserta didik. Hal ini juga berdampak bagi guru karena guru sulit untuk menilai kemampuan peserta didik dalam aspek keterampilan. Hal ini tidak terkecuali peserta didik yang bersekolah di sekolah kejuruan yang menyebabkan sulitnya mereka mengasah keterampilannya sebagai salah satu aspek penilaian penting dalam hasil belajar.

Pandangan Illich tentang Belenggu Sekolah dan Keterkaitannya dengan PJJ

Pembelajaran jarak jauh menggunakan media video conferences untuk menunjang pembelajaran cenderung menjadikan guru sebagai transfer of knowledge dalam kegiatan belajar. Sekolah menganggap semakin banyak pengajaran maka akan semakin baik hasilnya dan akan menjamin keberhasilan peserta didik. Sehingga peserta didik tidak dapat mengembangkan pengetahuannya dan hanya mementingkan hasil daripada proses dari pembelajaran itu sendiri. Menurut Illich (1971: 103) sekolah cenderung melihat peserta sebagai objek bukan subjek. Hal ini dapat dilihat dari sekolah mencoba melihat apa yang dipelajari oleh siswa dan bukan apa yang ingin dipelajari siswa.

Menurut Toto Suharto (2011: 116) sebagai pendidik merupakan satu komponen penting dalam dunia pendidikan, khususnya menyangkut tentang pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar, pendidik termasuk menjadi penentu keberhasilan peserta didik dalam belajar. Dikarenakan pendidik selain sebagai transfer of knowledge juga menjadi motivator dan fasilitator dalam proses belajar mengajar. Jadi guru tidak hanya sebagai pemberi ilmu melalui ceramah, namun juga menjadi motivator dan fasilitator kebutuhan peserta didik dalam proses belajar.

Menurut Illich, sekolah sebagai fenomena modern yang lahir seiring dengan berkembangnya masyarakat industri kapitalistik. Illich beranggapan bahwa, hanya siswa yang mempunyai uang dan kekuasaan yang dapat survive dalam dunia pendidikan khususnya pada sekolah formal. Dalam fenomena PJJ dapat dilihat, peserta didik yang mempunyai fasilitas mencukupi untuk menunjang pembelajaran secara online dapat belajar secara efektif daripada peserta didik yang hidupnya serba berkecukupan.

Menurut Illich, sekolah formal merupakan tempat yang justru membelenggu kreativitas dan kemampuan siswa sehingga siswa mengalami kelambatan dalam berkembang. Belum lagi kegiatan PJJ yang hanya berisikan pemberian tugas yang melimpah dari guru terhadap muridnya untuk memenuhi ketuntasan dalam kurikulum. Kurangnya kreativitas dan keterampilan dari peserta didik dalam kegiatan pembelajaran secara daring tentu dapat mengekang kebebasan dari peserta didik itu sendiri.

Solusi untuk Pembelajaran Jarak Jauh yang Mengekang Kebebasan Peserta Didik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun