Mohon tunggu...
Yasir Husain
Yasir Husain Mohon Tunggu... Guru - Guru

Teacher; Penulis Buku Nasihat Cinta dari Alam, Surga Menantimu, SETIA (Selagi Engkau Taat & Ingat Allah)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Puasa, Memahami bahwa Keterbatasan adalah Nikmat

23 Mei 2019   04:56 Diperbarui: 23 Mei 2019   05:13 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.



Ketika kita berpuasa maka otomatis banyak batasan yang harus kitajaga. Contohnya dalam hal makan dan minum. Kita tak boleh hanya sekadar menjagaagar tidak makan dan minum, tapi juga membatasi pergerakan yang bisamenyebabkan masuknya makanan dan minuman ke perut kita. Seperti berkumurmisalnya, memang tak membatalkan puasa tapi kita tetap harus berhati-hatimelakukannya. Kita harus membatasi diri dalam hal ini agar air yang dipakaiberkumur tak tertelan.

Contoh lain. Mencicipi makanan sebatas di ujung lidah untukmemastikan rasanya saja, itu tidak membatalkan puasa. Tapi jika berlebihan,bisa jadi tertelan dan akhirnya batal lah puasa kita. Kesimpulannya, dalamhal-hal yang dibolehkan pun saat berpuasa, harus kita batasi.

Kenapa dibatasi? Karena ibadah (puasa) yang kita jalankan iniadalah ibadah istimewa. Pahalanya pun istimewa sebab Allah lah yang langsungmemberikannya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Allah Ta'ala berfirman, puasa itu untukkudan Aku yang akan langsung mengganjarnya. Seseorang mengabaikan syahwat,keinginannya untuk makan dan minum hanya karena Aku. Puasa merupakan tameng.Ada dua kebahagiaan orang yang berpuasa: kebahagiaan ketika berbuka dankebahagiaan ketika bertemu Tuhannya. Aroma mulut orang yang berpuasa lebih harumdi sisi Allah dibandingkan wangi minyak Misik." (HR. Al-Bukhari)

Keistimewaan puasa ini karena setiap yang menjalankannyabenar-benar membatasi banyak hal karena Allah. Membatasi pergerakannya agarpuasanya tetap utuh dan terjaga, dan itu semua karena Allah. Sebab itulah Allahyang langsung memberikan ganjarannya, memberikan pahalanya.

Bicara tentang keterbatasan, kita pun banyak merasakannya dalamkehidupan sehari-hari. Jika dalam berpuasa kita banyak membatasi diri dandengan itu Allah yang langsung memberikan ganjarannya, maka dalam kehidupansehari-hari, keterbatasan pun bisa menjadi sebuah keistimewaan. Keterbatasanbisa saja sebenarnya adalah nikmat.

Misal, ketika kita sakit, pergerakan kita terbatas. Kita tak bisake mana-mana. Jangan berpikir hal ini adalah musibah besar sebab bisa jadidengan sakit, kita terhalang untuk melangkah ke tempat-tempat terlarang. Bisajadi karena sakit, kita pun semakin banyak mengingat Allah, kita banyakbertobat dan beristigfar. Dan dengan itu dosa-dosa kita diampuni. Bukankah dosayang diampuni adalah nikmat?

Contoh lain, harta kita terbatas. Kita kekurangan dalam masalahekonomi. Tapi bisa jadi karena itu, kita pun terhindar atau terjaga daridosa-dosa besar. Bukankah banyak yang terjerumus karena hartanya? Hartanyadigunakan untuk Narkoba, hartanya digunakan ke tempat-tempat hiburan,bermaksiat hingga berzina. Na'udzu billah. Ketika kita terjaga dari dosa,bukankah itu nikmat? Walaupun ada juga yang dengan hartanya banyak memberimanfaat, tapi tetap saja, kekurangan harta tak boleh dikatakan keburukan.Setidaknya kita tak banyak terlibat dalam masalah fitnah harta.

Jangan pernah mengeluhkan keterbatasan sebab di sana banyaknikmat. Banyak orang yang justru menjadi besar berawal dari keterbatasan.Banyak yang menemukan ide-ide cemerlang karena berada dalam keterbatasan.Singkatnya, keterbatasan atau kekurangan akan menjadikan kita memelajari banyakhal. Keterbatasan akan mengajarkan kita bahwa kita adalah hamba yang tiadaapa-apanya tanpa pertolongan Allah.

Wallahu A'lam

---Yasir Husain, PenulisBuku SETIA (Selagi Engkau Taat &Ingat Allah)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun