Mohon tunggu...
Yasintus Ariman
Yasintus Ariman Mohon Tunggu... Guru - Guru yang selalu ingin berbagi

Aktif di dua Blog Pribadi: gurukatolik.my.id dan recehan.my.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Pesta Sekolah" pada Masyarakat Manggarai Timur, Ampuh Mengurangi Angka Putus Sekolah?

26 Mei 2019   15:49 Diperbarui: 26 Mei 2019   16:05 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para tetua adat Suku Rongga di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, memakai topi Rongga.(KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR)

Akhir tahun pelajaran sekolah menjadi periode tersibuk bagi para orangtua di Kabupaten Manggarai Timur yang anaknya akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mulai dari orangtua yang anaknya melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP, SMA sampai dengan Perguruan Tinggi.

Masa tersibuk ini sudah mulai dari bulan Juni hingga bulan Agustus setiap tahunnya. Jika ada yang ingin mengisi waktu liburan dengan mengunjungi kabupaten Manggarai Timur terutama di kecamatan Kota Komba bagian Utara, kecamatan Lamba Leda, Kecamatan Elar Selatan, serta beberapa daerah lainnya, maka akan menjumpai bagaimana sibuknya para orangtua yang akan mempersiapkan segala sesuatu terutama mengumpulkan dana atau anggaran untuk membiayai anaknya yang akan melanjutkan kuliah atau sekolah.

"Pesta Sekolah" jangan dikira bahwa itu merupakan pestanya anak usia sekolah atau anak baru gede. Tetapi, "Pesta sekolah" di sini merupakan sebuah hajatan yang bertujuan untuk mengumpulkan uang untuk mendukung seorang anak usia sekolah guna melanjutkan pendidikannya.

Pesta ini lazimnya dibuat oleh keluarga yang tidak mampu secara ekonomi atau keluarga yang mengalami masalah keuangan guna membiayai anak yang akan melanjutkan pendidikan.

Pesta ini dihadiri oleh para orangtua dari kerabat atau keluarga terdekat maupun sahabat kenalan. Pesta ini dibagi dua sesi yakni  sesi pertama pada siang hari yang hanya dihadiri oleh para orangtua dan sesi kedua  pada malam hari yang khusus dihadiri oleh muda-mudi.

Berbeda dengan pesta pada umumnya. Berhubung pesta ini merupakan pesta pengumpulan dana, maka setiap orang yang datang tentu saja wajib membawa sejumlah uang. Uniknya lagi setiap keluarga atau orang yang datang sudah mengetahui porsi atau jumlah uang yang mesti dibawa.

Tuan pesta (yang anaknya melanjutkan sekolah) sudah mematok besaran uang yang harus dibawa pada saat pesta. Besaran uang yang dipatokan tergantung status hubungan keluarga. Biasanya keluarga dekat lebih besar dari pada keluarga jauh atau pun sahabat dan kenalan. Namun semuanya tergantung kesepakatan bersama dalam keluarga inti.

Untuk keluarga dekat kisaran uang yang dipatokan sekitar lima ratus ribu hingga satu juta rupiah. Sedangkan keluarga jauh atau pun sahabat dan kenalan sebesar dua ratus lima puluh ribu hingga lima ratus ribu rupiah. Sedangkan untuk muda mudi tergantung kesanggupan masing-masing.

Melihat besaran uang yang akan dibawa saat pesta, tidaklah mengherankan jika setiap pesta sekolahbisa menghasilkan puluhan juta rupiah. Hasil pesta biasanya tergantung sejauh mana relasi sosial tuan pesta dengan kelurga dekat, keluarga jauh maupun sahabat dan kenalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun