Mohon tunggu...
Humaniora

Be Myself = Big Mistake!

22 April 2018   22:29 Diperbarui: 22 April 2018   22:34 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
fai.um-surabaya.ac.id

Mungkin sudah tak asing lagi ya kalimat "be myself" di telinga kita. Menjadi diri sendiri? Sebenarnya bagaimana definisi menjadi diri sendiri yang dimaksud disini? Seseorang yang penuh semangat, penuh cita-cita, dan banyak keahlian? Atau, seseorang yang penuh rasa egois, mau menang sendiri, tidak peduli orang lain, dan tidak peduli lingkungan? Atau, seseorang yang pemalas, minder dan tidak bisa bersosialisasi serta lebih individualisme? Begitukah definisi menjadi diri sendiri? Seperti apa diri Anda?
Seandainya Anda menjadi diri Anda yang sebenarnya, bayangkan seperti apa wujud sikap yang Anda tampilkan? Bagaimana perilaku Anda dalam kehidupan?

Banyak yang sekedar memakai kalimat "be myself" tanpa memahami apa sebenarnya artinya sehingga mereka terjebak pada pemahaman kalau menjadi dirinya sendiri adalah yang terbaik. 

Mereka tidak memahami kalau berpatokan pada prinsip untuk menjadi dirinya sendiri berarti masuk pada zona dimana ada kesulitan yang akan dihadapi. Misalnya, bayangkan bagaimana jika sikap atau perilaku dirinya sendiri adalah kategori pemalas. Maka menjadi dirinya sendiri akan terus mendorongnya untuk menjadi seorang pemalas.

Jika pada suatu waktu ada yang bertanya, Anda ingin menjadi seperti apa di masa depan? Bukankah jawaban Anda akan mengarah pada penggambaran seseorang dengan karakter tertentu yang Anda idam-idamkan? Sewaktu Anda kanak-kanak, orang tua tidak pernah membiarkan Anda menjadi diri sendiri. Mereka mengajarkan cara makan, cara menghormati orang lain, dan lain-lain. Guru-guru di sekolah juga tidak membiarkan Anda menjadi diri sendiri, mereka mengajarkan cara bersikap dikelas serta di depan guru serta cara bersosialisasi dengan orang lain.

Deepak Chopra, seorang filsuf, menjelaskan bahwa kalimat "be myself" sangat relatif. Tergantung pada lingkungan Anda yang kemudian menjadi acuan bagi diri Anda seperti apa bentuknya "be myself". Untung jika "be myself" nya positif, tapi bagaimana kalau kebetulan lebih mengarah ke negatif? Bukankah akan memperburuk jalan hidup Anda?. Benar bahwa Anda tidak perlu menjadi persis seperti orang lain, tetapi Anda perlu tahu bahwa bila Anda ingin menjadi seperti orang lain yang telah lebih dulu sukses, Anda perlu mengadopsi karakter-karakter yang melekat pada orang lain itu, bukan berarti Anda harus menjadi diri orang lain.

Maka, untuk menjadi sukses bukan harus kekeuh untuk menjadi diri sendiri, tetapi harus mau mempelajari, menyesuaikan diri, mengubah diri ke arah yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun