Mohon tunggu...
Yasima putri
Yasima putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka makan,suka menghabiskan uang padahal bukan orang kaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Harga Bahan Pangan terhadap Inflasi di Indonesia

22 November 2022   00:33 Diperbarui: 22 November 2022   00:40 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masih tingginya ketergantungan sektor pertanian, khususnya pangan, untuk menjamin kesejahteraan rakyat, yang dikendalikan dengan penetapan harga pokok dan harga tertinggi pangan. 

Tugas pemerintah adalah menjaga kestabilan harga hasil pertanian dan apabila terjadi kelebihan produksi dan kekurangan panen, agar tidak terjadi fluktuasi harga hasil pertanian yang dapat berdampak negatif terhadap kestabilan harga barang dan jasa secara umum. Inflasi menggambarkan daya beli nilai tukar selama periode waktu tertentu. 

Daya beli yang terus menurun dapat mengindikasikan percepatan inflasi, karena tidak mungkin untuk memenuhi harga yang terus meningkat. Pembelian barang dagangan menghasilkan kuantitas yang diterima lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya dengan harga yang sama. 

Inflasi dapat digunakan sebagai indikator keadaan ekonomi, yang dapat diartikan secara positif dan negatif. Perubahan harga barang dan jasa dapat berdampak pada kondisi ekonomi, termasuk perubahan bahan makanan pokok. 

Kenaikan harga pangan dapat berkontribusi terhadap inflasi negara. harga beras berpengaruh signifikan terhadap inflasi pangan baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek sebesar yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi yang bertanda positif. Sama dengan banyak makanan lainnya. 

Harga komoditas beras, bawang merah dan cabai merah berpengaruh positif signifikan terhadap inflasi Indonesia. Harga bahan baku cabai merah merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap inflasi Indonesia. Pangan pokok dapat digolongkan sebagai pangan mudah menguap, antara lain beras, daging ayam, daging sapi, telur, bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, gula pasir.

Percepatan inflasi inti akibat kenaikan harga pangan lebih kuat terjadi di negara berkembang dibandingkan negara berkembang, karena pangsa pembelian pangan dari negara berkembang lebih tinggi. Dalam penggunaan input impor, terdapat hubungan antara harga tingkat produsen dan inflasi.

Inflasi pada akhir tahun 2020 umumnya rendah karena rendahnya inflasi inti, inflasi harga variabel, dan harga yang diatur pemerintah. Selama pandemi, permintaan konsumen turun karena pendapatan yang lebih rendah di sektor informal dan upaya menabung dalam keadaan yang tidak pasti. Inflasi harga tidak stabil yaitu pangan yang tidak stabil yang harganya rendah akibat melemahnya daya beli negara. 

Pengelolaan inflasi mempertimbangkan ekspektasi inflasi, permintaan domestik, stabilitas nilai tukar, dan harga komoditas di pasar internasional. Inflasi inti di Indonesia telah menurun selama 5 tahun terakhir karena lemahnya daya beli dan lemahnya permintaan. Uang beredar sebanyak . jenis bahan makanan yang terdiri dari beras, telur dan minyak goreng akan meningkat karena harga bahan makanan tersebut tidak akan kembali ke harga awal tahun 2017 di tahun 2021. 

Bahan makanan tersebut antara lain daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabai merah dan cabai rawit. Makanan ini berubah dari tahun 2017 hingga 2021 dan secara umum tidak akan kembali ke harga terendahnya dari tahun 2017 hingga 2021. Variabel makanan yang berpengaruh signifikan adalah bawang merah, beras, bawang putih, daging ayam, daging sapi, gula dan minyak goreng. 

Bawang putih, daging ayam dan gula pasir berpengaruh positif terhadap inflasi. Kenaikan satu persen harga bawang putih, daging ayam, dan gula meningkatkan inflasi. Koefisien bahan makanan bawang merah, beras, daging sapi dan minyak goreng bertanda negatif, sehingga pengaruhnya terhadap pertumbuhan inflasi lebih lambat dibandingkan bahan makanan lain yang berpengaruh signifikan Daging ayam berperan penting dalam meningkatkan inflasi. Stok daging ayam menipis dan kebijakan pemotongan dan pemotongan dimulai pada Agustus 2020, sehingga harga daging ayam cenderung naik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun