Mohon tunggu...
Yaser Fahrizal Damar Utama
Yaser Fahrizal Damar Utama Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Prodi Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Gak bisa makan bubur pake sumpit.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kehangatan yang Menghangatkan Suasana

3 November 2016   19:18 Diperbarui: 7 April 2020   19:12 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto saya saat sedang dalam perjalanan menuju bandung di Kereta Api Lokal Bandung Raya

Nama saya Yaser Fahrizal Damar Utama  pelajar di salah satu smk swasta di Garut.

Hidup dari keluarga yang tidak utuh memaksa saya harus tinggal jauh dari keduanya dan mencoba mandiri menjadi anak kost. Belajar irit uang jajan dan juga belajar mencari pekerjaan sampingan sebagai photographer hajatan di photo studio sekitar kost untuk tambah uang jajan. Tapi tetap saja karena saya masih dalam tanggungan orang tua otomatis saya harus pulang setiap akhir pekan, baik itu ke tempat ibu atau ke tempat ayah. Ibu saya tinggal di Kabupaten subang dan ayah saya tinggal di kota Bandung, bisa di bilang keduanya cukup jauh dari Garut. Saya sering mendatangi Ibu menggunakan Bis dan mendatangi  ayah  menggunakan Kereta Lokal (KRD Bandung Daop2). Saya mendatangi mereka secara bergantian setiap akhir pekan.

 Saat itu hari sabtu sepulang sekolah sekitar pukul 1 siang. Saya berniat untuk mengunjungi ayah saya. Akhirnya saya putuskan untuk berangkat ke stasiun Cicalengka untuk melanjutkan perjalanan menuju bandung. Cuaca pada saat itu hujan tidak terlalu lebat. Saya mendapat tiket kereta yang berangkat pukul 2 siang. Penumpangnya cukup banyak di banding biasanya mungkin karena ada libur panjang tiga hari karena hari seninnya adalah perayaan Idul adha.

Setelah kereta datang saya bergegas naik, dan karena Cicalengka adalah stasiun tempat langsiran atau stasiun pemberangkatan pertama jadi masih kosong dan hampir semua  penumpang mendapatkan tempat duduk, saya duduk di samping anak anak SMA. Selama perjalanan hujan diluar masih belum reda dan sepertinya mulai cukup besar. Keretapun tiba di Stasiun Rancaekek untuk menaik turunkan penumpang. Setelah para penumpang berdesakan untuk masuk ke kereta, ada seseorang ibu yang menarik perhatian saya. Ibu itu membawa anak kecil dan baju keduanya basah. Dia tidak mendapatkan tempat duduk dan sepertinya kebingungan karena anaknya saat itu menangis terus menerus. Akhirnya saya putuskan untuk mempersilahkan ibu itu duduk di tempat saya. "Duduk disini, bu" Ucap saya sambil beranjak dari tempat duduk. "Makasih dek"jawabnya.

Selama perjalanan anak itu masih terus menangis. Hingga saat kereta tiba di Stasiun Cimekar untuk menaik turunkan penumpang, anak anak SMA yang duduk di sebelah ibu itu turun dari kereta. Dan akhirnya saya bisa duduk kembali. Melihat si ibu yang kebingungan karena anaknya menangis. Saya mengeluarkan Kayu Putih Aromaterapy Ekaliptus dari Cap Lang yang selalu saya bawa setiap berpergian di tas saya. "Coba pakai ini bu, mungkin anaknya masuk angin".Ibu itu akhirnya menerima tawaran saya. Dia mengoleskan Kayu Putih Aromaterapy Ekaliptus ke anaknya, dan dia juga mengoleskan untuk dirinya sendiri juga. Setelah itu dia mengembalikannya ke saya, "Ini dek makasih yah, biasanya saya juga bawa tapi ketinggalan" ujarnya. "Udah bawa aja buat ibu, takut takut anak ibu masuk angin lagi" jawab saya. Awalnya ibu itu menolak tapi akhirnya menerima juga.

Kereta yang saya tumpangi cukup lama berhenti di Stasiun Cimekar itu, mungkin nunggu kereta lain lewat. Selang 10 menit anak ibu tadi tidur. "Mau kemana dek?" Ibu itu bertanya. "Mau ketemu ayah bu, di Kiara condong". Setelah itu mengobrol lah saya seolah sudah akrab. Dia bertanya tempat saya sekolah, tempat tinggal dan  lainnya. Sampai saat saya bercerita saya seorang photographer hajatan, dia bilang kebetulan salah satu adiknya mau nikah, dan dia menawarkan untuk saya menjadi photographer di acara hajatan adiknya itu. Akhirnya Ibu tadi yang setelah saya tau namanya adaIah Ibu Lilis yang ternyata seorang Guru SD itu meminta Pin BB saya dan katanya nanti dihubungi lagi.

Hujan sudah mulai reda dan keretapun sudah sampai di tujuan saya , Stasiun Kiaracondong. Saya pamit turun ke bu Lilis, da berterimakasih lagi ke saya.

Sesampainya dirumah saya langsung cerita ke ayah tentang kejadian yang saya alami. Selesai.

Gimana tuh? Awalnya saya hanya memberi  Kayu Putih Aromaterapy Ekaliptus dari Cap Lang  akhirnya saya bisa mendapat job pemotretan. Sayapun menjadi punya relasi dan kenal banyak orang. Mungkin ini sudah rejeki saya.

Itu ceritaku tentang Kehangatan yang mengangatkan suasana dari Kayu Putih Aromaterapy . Mana Cerita kamu? Buktikan kepedulian kamu dengan membagikan kehangatan Kayu Putih Aromaterapy dari Cap Lang , beritahu manfaatnya agar dunia tahu. 

Khasiat Kayu Putih Aromatherapy Ekaliptus dari Cap Lang  yang merupakan Miyak atsiri alami yang disuling dari tanaman ekaliptus.Khasiat Kayu Putih Aromatherapy Ekaliptus dari Cap Lang mengandung Ekaliptus cukup tinggi. Ekaliptus adalah zat alami yang berkhasiat. Penggunaannya dapat untuk meredakan gejala flu, demam dan pernafasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun