Tamiang Layang- Sedikitnya  24 anak di desa  Rodok Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur dari 101 desa yang ada dikategorikan sebagai stunting tertinggi balita pendek.Hal itu  dikarenakan pertumbuhan anak tidak sesuai dengan kriteria usia yang ditetentukan oleh program kementrian kesehatan RI.Â
Kepala Desa (Kades) Desa Rodok Jaro Leluntuah , menjelaskan data itu diperoleh setelah pihaknya mendapat laporan dari pukesmas Dusun Tengah yang didata pada tahun 2018 sampai sekarang.Â
Dikelaskan, stunting (balita pendek) itu, ada beberapa penyebab di antaranya asupan gizi yang kurang, lingkungan yang kurang baik, serta buka ketidak mampuan orang tua dalam memberi gizi dan minimnya penetahuan tentang pula asuh anak dan serta berbagai faktor lainnya .
Menyikapi  persoalan dimaksud, pihak desa sudah kita lakukan koordinasi dengan lintas sektoral yang ada di daerah ini untuk secara bersama-sama melakukan aksi, termasuk puskesmas setempat untuk berperan aktif agar meningkatkan peran mereka di tengah masyarakat.
"Ya kita ingin kedepannya didesa Rodok angka stunting menurun dan kapan perlu benas dari stunting dengan  melakukan koordinasi lintas sektoral teasuk dengan pihak puskesmas  setempat.,"kata Jaro, Lamis(17/5) diruang  kerjanya.Â
Selain itu juga diharapkan peran lintas sektoral secara bergotong royong menuntaskan masalah itu, termasuk peran dari masyarakat setempat untuk mengetahui sebab dan akibat stunting, dan dari dana desa juga nantinya akan digunakan sebagai aksi sosialisai kepada masyarakat untuk memberikan pengetahuan tentang stunting dan peningkatan derejat kesehatan warga.
"Langkah ini diharapkan akan memberikan dampak positif untuk segera mengurangi Stunting ini di wilayah desa rodok yang dikategorikan sebagai angka stunting  tertinggi ," tutupnya (Yartono).Â