Mohon tunggu...
Yanuar Fajar Pamungkas
Yanuar Fajar Pamungkas Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Jurusan Ilmu Komunikasi '2015. Penulis amatir. Keep It Short and Simple (KISS).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Indahnya Ponorogo dan Kebudayaannya

28 Desember 2015   15:31 Diperbarui: 28 Desember 2015   18:44 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapa yang tak mengenal daerah kota sekaligus provinsi yang dimana menjadi salah satu pusat kebudayaan aseli Indonesia dan memiliki beragam keindahan yang menarik di dalamnya. Daerah yang terletak di Provinsi Jawa Timur tepatnya Kabupaten Ponorogo, mempunyai sejarah kesenian tari berupa Kesenian Ponorogo. Reog merupakan kesenian terkenal asli warisan leluhur Indonesia yang berasal dari Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur. Kesenian Reog Ponorogo yang dianggap sebagai kota asal reog yang sebenarnya sampai sekarang masih aktif dan dikenal dari seluruh masyarakat Indonesia bahkan wisatawan mancanegara.

Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.

Reog Ponorogo yang kita kenal identik dengan kekuatan dunia hitam, preman ataupun kekerasan lainnya serta lepas pula dari dunia mistis ketimuran dan kekuatan supranatural. Salah satu pertunjukkan yang ada pada reog yakni mempertontonkan keperkasaan pembarong dalam mengangkat dadak merak seberat 50 kg yang digigit sepanjang dipertunjukkan berlangsung.

Tak hanya itu seni reog ponorogo diiringi oleh beberapa gamelan seperti kempul, ketuk, kenong, genggam, ketipung, angklung dan lain sebagainya. Didalam reog ponorogo juga ada warok tua, sejumlah warok muda, pembarong dan penari Bujang Ganong dan Prabu Kelono Suwandono. Jumlah anggotaa grup Reog Ponorogo sekitar 20-30an, sedangkan peran utama ada diwarok dan pembarongnya. Reog dimanfaatkan sebagai sarana mengumpulkan massa dan merupakan saluran komunikasi yang efektif bagi penguasa pada waktu itu.

Selanjutnya kesenian reog terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Kisah reog terus menyadur cerita ciptaan Ki Ageng Mirah yang diteruskan mulut ke mulut, dan dari generasi ke generasi. Kemudian dari segi pementasan drama, Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan, dan hari-hari besar Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan.

Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah.Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan, khitanan, atau sunatan biasanya cerita pendekar. Adegan terakhir adlah singa barong dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng in bis mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diperoleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa.

Hal lain keindahan yang ada di Ponorogo dari budaya kesenian Reog Ponorogo itu sendiri adalah  Ponorogo juga dikenal sebagai Kota Santri karena memiliki banyak pondok pesantren, salah satu yang terkenal sampai seluruh dunia adalah Pondok Modern Darussalam Gontor. Ponorogo juga mempunyai tradisi yang dimiliki Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Grebeg Suro. Bedanya dengan yang ada di Yogyakarta, Grebeg Suro adalah acara tradisi kultural masyarakat Ponorogo dalam wujud pesta rakyat. Seni dan tradisi yang ditampilkan meliputi Festival Reog Nasional, Pawai Lintas Sejarah dan Kirab Pusaka, dan Larungan Risalah Doa di Telaga Ngebel.

Kuliner yang ada di Ponorogo pun juga menjadi andalan seperti sate, pecel, dawet jabung, utri dan jenang mirah yang semuanya khas Ponorogo.

Tempat wisata yang ada di Ponorogo pun juga banyak yang jangan terlewatkan untuk dikunjungi bagi para wisatawan yaitu seperti :

1. Taman Ngebel

Sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang, telaga yang berada di Kecamatan Ngebel ini menyuguhkan pemandangan telaga yang masih alami. Telaga ini berada kurang lebih 30 km dari arah kota. Setiap tanggal 1 Muharram di telaga ini diselenggarakan Larung Risalah Doa sebagai bagian dari peringatan Grebeg Suro. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun