Anak muda bergerak cepat. Kaum muda suka perubahan. Anak muda anti-kemapanan. Berbagai diksi umum tentang anak muda.
Tentu saja: untuk sesuatu kebaikan. Yang positif.
Kiranya tak salah diksinya. Mendikbud Nadiem Makarim menunjukkan karakter tersebut. Bukan sosok yang lamban dan berani mengeksekusi.
Sejak dilantik Presiden Jokowi tanggal 23 Oktober 2019 hingga hari ini, Menteri Nadiem dapat disebut "sedang menggas". Ngebut: bahasa masyarakat umumnya. Meninggalkan yang lama.
Ya, Menteri Nadiem lagi bergerak cepat.
Harus diakui; sangat jarang atau bisa dihitung Menteri yang bergerak cepat (dengan kinerja) untuk melakukan dobrakan.
Namun sepertinya tidak begitu dengan Menteri Nadiem. Jiwa anak mudanya masih disimpulkan begitu kuat. Keberanian anak muda untuk bergerak cepat dan menggebrak.
Banyak yang dapat dirangkum dari kecepatan (kerja) Menteri Nadiem. Tapi tidak semua bisa dipaparkan. Sebab: terlalu cepat. Yang fenomenal saja.
Keberanian Menteri Nadiem yang mengejutkan adalah: mengganti/mengubah skema Ujian Nasional (UN). Salah satu bagian dari 4 Kebijakan Merdeka Belajar digagas Menteri Nadiem.
Tak ada lagi UN yang merupakan momok menakutkan bagi murid. Bagaikan monster Buto Ijo. Bisa saja lebih seram.
Tapi ditaklukkan Menteri Nadiem. Sungguh sangat cepat. UN yang selama ini belasan tahun hanya jadi debat wacana antara ditiadakan atau tidak, lalu menguap begitu saja, oleh Menteri Nadiem dieksekusi dengan berani.