Mohon tunggu...
Yanto Yanto
Yanto Yanto Mohon Tunggu... Administrasi - Berusaha menginspirasi

Dosen FKIP Universitas Jambi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Tujuh Mitos Belajar Bahasa Inggris

5 Agustus 2018   08:12 Diperbarui: 5 Agustus 2018   08:35 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Harus diakui kebutuhan untuk bisa berbahasa Inggris saat ini tidak dapat ditunda lagi. Setiap orang punya alasan sendiri mengapa mereka ingin menguasai bahasa internasional ini. Ada yang ingin menguasai bahasa Inggris karena alasan studi. Bahwa beberapa teks yang harus mereka pahami masih ditulis dalam bahasa Inggris. Ada juga yang ingin promosi atau naik jabatan dan salah satu persyaratan adalah kemampuan bahasa Inggris. Alasan lainnya karena ingin sekali bisa melanjutkan studinya di luar negeri dengan memperoleh beasiswa ke negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, dll.Namun banyak yang mengungkapkan sulitnya menguasai bahasa Inggris. Sebagian mengatakan bahwa mereka sudah berusaha mempelajarinya dengan sungguh-sungguh namun tetap tidak berhasil. Bahkan ada yang mengklaim bahwa ia tidak berbakat untuk belajar bahasa Inggris. Tulisan ini mencoba menjelaskan beberapa mitos tentang belajar bahasa Inggris. Mitos artinya anggapan umum yang dianggap benar padahal keliru. Ada beberapa mitos yang selama ini banyak dipercaya orang dalam belajar bahasa Inggris.

Mitos pertama adalah bahwa saya tidak punya bakat belajar bahasa Inggris. Banyak orang merasa seperti ini. Dia menganggap memang sudah takdirnya tidak suka dan tidak akan pernah bisa menguasai bahasa Inggris. Lalu mulai mengungkapkan seribu satu alasan mengapa dia tidak berbakat. Ini jelas keliru. Bahasa Inggris sebenarnya sama dengan bahasa-bahasa lainnya dimana siapapun pasti bisa mempelajarinya. Tidak ada hubungannya dengan bakat. Asal sungguh-sungguh dan serius, pasti bisa. Buktinya, mereka yang dikelilingi lingkungan oleh bahasa Inggris secara otomatis akan menguasainya. Contoh nyata adalah orang Indonesia yang anaknya lahir di London misalnya. Setelah dewasa akan otomatis berbicara Bahasa Inggris. Sebenarnya ini sama saja dengan orang bule yang sudah lama tinggal di Indonesia, dia juga akan mudah berbahasa Indonesia.Jadi bakat sama sekali tidak ada pengaruhnya. Kalau berbicara tentang bakat, maka orang Indonesia sebenarnya memiliki bakat alami dalam menguasai lebih dari satu bahasa. Mengapa? Karena sebagian besar orang Indonesia adalah bilingual secara alami. Ada lebih 742 bahasa daerah di Indonesia saat ini menurut National Geographic. Terbanyak kedua di dunia setelah Papua Nugini yang punya sekitar 867 bahasa daerah. Ini artinya hampir semua orang Indonesia menguasai setidaknya dua bahasa yakni bahasa ibunya dan bahasa nasional. Jadi, kalau bicara soal bakat, maka jelas orang Indonesia terlahir dengan keuntungan tersendiri.

Mitos kedua adalah bahwa saya belajar Bahasa Inggris dari nol. Ini juga anggapan salah. Mengapa? Coba Anda pikir, sebagian kita sudah belajar bahasa Inggris dari SMP atau bahkan dari SD. Itu artinya, jika Anda tamat SMA setidaknya Anda sudah belajar 6 tahun. Artinya juga Anda sudah mengetahui setidaknya 1500 hingga 2000 kosakata dalam bahasa Inggris. Mulai dari kosakata tentang angka, anggota tubuh seperti mata, telinga, mulut atau kosakakata tentang keluarga, warna, serta masih banyak lagi. Ini artinya Anda sudah punya modal yang lebih dari cukup untuk berbicara atau menulis hal-hal sederhana. Tinggal dilanjutkan.Apalagi fakta mengatakan bahwa terdapat 1610 kosakata bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Inggris seperti bus, komputer, dokter, dll. Hanya saja banyak yang tidak menyadari sehingga masih beranggapan bahwa dia mulai belajar dari nol. Lain halnya jika Anda ingin belajar bahasa Korea atau Jepang. Kedua bahasa itu memang relatif lebih sulit karena kita tidak familiar dengan huruf-hurufnya serta tidak pernah mempelajarinya di sekolah sama sekali.

Mitos ketiga adalah bahwa belajar bahasa Inggris berarti butuh biaya mahal. Ini juga tidak sepenuhnya benar. Kalau Anda belajarnya di New York atau di Sydney Australia tentu saja mahal. Tapi pernahkah Anda terpikir bahwa telepon pintar atau HP yang Anda miliki saat ini punya banyak sekali aplikasi yang bisa diunduh untuk belajar bahasa Inggris secara mandiri. Saya contohkan aplikasi English Conversation Practice di Play Store untuk belajar percakapan atau aplikasi Short Stories untuk belajar membaca dan Grammar Book untuk belajar tata bahasa Inggris secara gratis. Ketiga aplikasi gratis itu hanyalah contoh kecil saja bagi para pemula yang ingin belajar bahasa Inggris dengan serius.

Mitos lainnya adalah bahwa belajar bahasa bisa hanya dalam tiga bulan atau enam bulan kemudian langsung fasih jika memakai metode atau dengan guru tertentu. Ini jelas pembohongan. Tidak mungkin menguasai bahasa Inggris secepat itu. Logikanya begini. Kita rata-rata bisa berbicara di usia dua tahun. Untuk bisa bicara lancar baru pada umur tujuh tahun. Itupun tidak semua kosakata bahasa Indonesia kita pahami. Artinya untuk bahasa nasional sendiri kita butuh setidaknya lima tahun. Lalu Anda percaya begitu saja dengan iklan yang menjamin Anda bisa menguasai Bahasa Inggris hanya dalam 6 bulan? Hello???? Belajar Bahasa Inggris butuh waktu yang cukup lama. Tahunan. Karena belajar bahasa merupakan proses tanpa henti. Banyak aspek dari Bahasa Inggris yang harus dipelajari seperti Listening, Speaking, Reading, Writing, Grammar, Vocabulary dan Pronunciation. Tapi perlu Anda ingat bahwa dua tahun dari sekarang Anda belajar bahasa Inggris atau tidak, usia Anda akan tetap bertambah dua tahun. Bedanya adalah jika Anda memulai belajar Bahasa Inggris secara serius dari sekarang, maka dua tahun yang akan datang bahasa Inggris Anda pasti lebih baik dibandingkan Anda tidak belajar sama sekali. Ingatlah bahwa waktu terbaik belajar bahasa Inggris adalah sepuluh tahun yang lalu. Waktu terbaik kedua adalah sekarang ini.

Mitos kelima adalah bahwa belajar bahasa Inggris harus dari usia dini. Anggapan ini juga keliru. Memang belajar dari usia dini memiliki beberapa keuntungan tersendiri. Namun belajar di saat sudah dewasa pun tidak masalah. Riset membuktikan bahwa banyak orang dewasa yang juga sukses belajar bahasa di saat mereka sudah dewasa. Sebuah penelitian bahkan menyebutkan mereka yang berusia di atas 60 tahun pun bisa sukses belajar bahasa.

Mitos keenam adalah masalah waktu. Banyak yang mengeluhkan bahwa mereka tidak punya cukup waktu jika harus belajar Bahasa Inggris lagi. Padahal faktanya tidaklah demikian. Mereka hanya tidak mau menyisihkan waktunya untuk belajar Bahasa Inggris. Buktinya mereka masih sempat nonton TV dua jam per hari, nonton bola, drama Korea, aktif di facebook, nongkrong di kafe, dll. Masalahnya bukan tidak ada waktu tapi mau atau tidak mau menyediakan waktu untuk belajar Bahasa Inggris secara serius. O ya, sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa rata-rata orang Indonesia menggunakan HP nya lebih dari 5 jam per hari. Sebagian besar ntuk medsos.

Mitos terakhir adalah bahwa tidak ada lingkungan yang bisa menunjang belajar bahasa Inggris di tempat saya. Ini tentu saja tidak benar. Teknologi seperti HP dan internet adalah teknologi yang akan mendampingi Anda belajar Bahasa Inggris. Ratusan aplikasi belajar bahasa Inggris ada di HP Anda saat ini secara gratis. Jutaan video youtube siap diunduh di mana di dalamnya ada banyak sekali materi tentang cara belajar bahasa Inggris. Radio daring, lagu, film dan banyak lagi. Intinya, di mana ada kemauan di situ ada jalan. Terakhir saya tutup tulisan ini dengan ungkapan dari Henry Ford; "Whether you think you can or you can't, you're right."

Selamat Belajar...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun