Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

1.569 Anak Tidak Sekolah di Kabupaten Kampar Masuk ke Komunitas Belajar Mandiri Rumah Kerlip Beriman

1 November 2022   00:02 Diperbarui: 1 November 2022   07:34 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok David Hendra, Ketua DKK: Yanti, Rina, dan Reni di Pondok Lesehan Bukit Semulus (Minggu 30/10/2022)

Pemetaan Anak Tidak Sekolah/Anak Berpotensi Tidak Sekolah (ATS/ABTS) yang kami laksanakan periode September-Oktober 2022 berhasil menjaring 564 ATS dari 77 Desa di Kabupaten Kampar. Pemetaan ini dilaksanakan oleh Sigap Kerlip Indonesia wilayah Riau bersama IBI Kampar, Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan, GIP, FAKAR, Radio Rama, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kampar, serta pemerintahan desa. 

Secara terpisah, Kabid Dikdas Disdikpora Kampar berhasil menjaring 1.005 ATS dari 239 Satuan Pendidikan yang melaporkan ATS ke Dapodik 2018. Sampai saat ini kami belum berhasil mendapatkan data by name by address  dari 239 kepala sekolah tersebut. 

Komunitas Belajar Mandiri (Kobama) Rumah Kerlip Beriman diluncurkan pertama kalinya di Desa Koto Tuo pada Hari Guru Sedunia, yakni 5 Oktober 2022. Kepala Desa Koto Tuo menginisiasi kelembagaan Kobama ini di Pustaka  Desa dengan menandatangani kesepakatan bersama Koordinator SKI Wilayah Riau, Muizin Firmansyah atas sepengetahuan PJ Bupati Kampar dan Pembina SKI. 

Inisiatif Kepala Desa Koto Tuo untuk mengangkat perempuan berkualifikasi S2 sebagai  koordinator RKB di desanya menginspirasi Muizin untuk menduplikasi praktik baik ini di desa-desa lainnya. 

"Setiap desa yang menemukenali 9 ATS atau lebih sebaiknya difasilitasi untuk membentuk PKBM secara mandiri. Desa lainnya kita kumpulkan per kecamatan, "ujar Yanti kepada Muizin di sela-sela kesibukannya menyusun proposal bantuan operasional Rumah Kerlip Beriman yang akan diajukan ke PLN Sumbagteng dan  BRK Syariah bersama Wali Desa Kebun Tinggi, Joni Antoni..

Dukungan Terus Mengalir 

Kehadiran Rina, Kepala SDN, teman sekelas David Hendra, Ketua Dewan Kesenian Kampar (DKK),  menambah keyakinan Yanti untuk memulai pembelajaran  tatap muka 2 x 90 menit di Rumah Kerlip Beriman. 

Rina juga membantu memetakan data warga dengan kemiskinan ekstrem yang belum menerima bantuan apapun di 7 kecamatan yang disiapkan oleh Bappeda Kampar.  

"Saya kesulitan untuk melakukan overlay data 7 kecamatan ini karena rekap DTKS dari Dinsos Kampar belum BNBA, "ujar Fasilitator  Tanoto Foundation Kampar ini. 

Kesungguhan Rina membantu SKI Wilayah Riau turut mendorong Reni, sahabat David Hendra lainnya untuk membuka kelas tari di desa Salo, Kuok, Bangkinang Kota dan Bangkinang Seberang. 

Yanti segera menangkap komitmen ini untuk menghidupkan pembelajaran yang menyenangkan di desa-desa tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun