Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyiapkan Rumah Kerlip Beriman untuk 1.120 Anak Tidak Sekolah di Kabupaten Kampar

27 September 2022   07:17 Diperbarui: 27 September 2022   07:32 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Koordinasi Persiapan Pengelolaan Rumah Kerlip Beriman (Senin, 26/9/2022)

Tim Sigap Kerlip Kampar berkolaborasi dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kampar,  Forum Anak Kampar (Fakar), Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan, dan Gerakan Indonesia Pintar menyiapkan Rumah Kerlip Beriman khususnya di 100 desa kreatif.  Quick wins PJ Bupati Kampar ini akan dijadikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau PKBM bekerjasama dengan LPM di 50 Desa Kreatif dan 50 Menuju Desa Kreatif yang diresmikan Dr. H. Kamsol, M.M pada Sabtu 17 September 2022.

"Kami tengah melakulan pemetaan ATS/ABTS di Kab Kampar bersama relawan mahasiswa UP Tuanku Tambusai, pengurus IBI Kampar dan Fakar. Sampai saat ini sudah terkumpul data  1.120 ATS dengan rincian 1.005 siswa putus sekolah dari 250 SD san SMP yang dilaporkan Disdikbudpora Kampar, 32 ATS perempuan dan 83 laki-laki dari Tapung, Tapung Hulu, Bangkinang, Kampar Kiri, Kampar Kiri Hilir, dan Tambang, "urai Muizin Firmansyah, Koordinator SKI wilayah Riau.

Muizin juga menyampaikan bahwa koordinator Rumah Kerlip Beriman, Mahbub bersama timnya akan melakukan penjangkauan data ATS dari staf admin di kecamatan. IBI Kampar menjangkau ATS bersama bidan desa di Puskesmas setempat. Sementara itu Tim Sigap Kerlip Kampar terus menjangkau melalui kepala Desa. 

PJ Bupati Kampar bahkan sudah mulai menjaring data ATS melalui Kepala Desa/Lurah sampai 30 September ini dan menghimbau kepala desa untuk membentuk PKBM. "Secara paralel saya juga sudah mendapatkan komitmen dati Rektor UMR dan UIR untuk menggiatkan penanganan ATS ini dalam program KKN tematik 2023. Saat ini Sigap KerLiP  Kampar dan Gerakan Indonesia Pintar berkolaborasi dengan multipihak membantu pemetaan ATS, "ujar PJ Bupati Kampar, Dr. H. Kamsol, M.M.

Persiapan Rumah Kerlip Beriman 

Kepala Desa Koto Tuo Kecamatan XIII koto Kampar menyampaikan keinginan warga desanya untuk membuka Rumah Kerlip Beriman  kepada David, Kabid Promosi dan Pemasaran Disparbud Kampar. "Kita siapkan peresmian Rumah Kerlip Beriman di Koto Tuo minggu depan beetepatan dengan Hari Guru Sedunia, 5 Oktober, "ujar Yanti, Pembina SKI menjawab keinginan tersebut. 

Gagasan tersebut disambut hangat oleh Kepala Bidang Perlindungan Anak (Kabid PA) Satiti Rahayu. Satiti langsung menghubungkan kepala desa dengan Disdukcapil dan menyiapkan pelembagaan Forum Anak serta Satgas PATBM di Koto Tuo. Penguatan UMKM Desa Kreatif pun akan masuk dalam agenda peresmian Rumah Kerlip Beriman di Desa Koto Tuo.

Soaialisasi MeSRA Beriman dalam penyusunan program sekolah tanpa bullying di SMKN 1 Tapunh Hulu yang dilaksanakan Kabid PA bersama Fakar dan Yanti selaku Fasnas SRA Kemenpppa langsung ditindaklanjuti dengan pemetaan  ATS di Tapung Hulu dan Tapung. 

Pada kesempatan tersebut, Yanti.juga bertemu dengan relawan pendidikan dari Tapung, yakni Mahbub, Han, dan Yoyo. Ketiganya menerima mandat Koordinator SKI Riau untuk mengelola Rumah Kerlip Beriman di Kampar.

 

"Seluruh ATS yang mau mengikuti homeschooling di Rumah Kerlip Beriman akan tumbuh bersama dengan Pendidikan Anak Merdeka, Bermutu, Tanpakekerasan (Panutan). Pendidikan keluarga kepada  orangtua/wali akan dilaksanakan secara intensif dengan memanfaatkan dokumentasi Kultut Parenting Pagi dan Pustaka Desa/Kecamatan setempat. Anak-anak akan mulai belajar mendokumentasikan kegiatan harian dan menganalisa setiap kegiatan tersebut dengan metode Ambak, apa manfaatnya bagiku, keluargaku, dan kita semua, "ujar Yanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun