Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tips Praktis Menstimulasi Mental Juara Anak Kita

3 Juni 2022   08:32 Diperbarui: 3 Juni 2022   08:34 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Gagasan adalah buah dari cara berpikir. Hasil pemikiran ini akan bernilai tinggi manakala Anda gunakan dan praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.  

Selama 2 hari ini saya bertemu dengan orang-orang hebat.  Pertama dengan ibu Nia Kurniati. Pengawas Perkumpulan KerLiP ini benar-benar pendidik yang hebat.  Bahkan dalam situasi duka karena ibunda tercinta wafat pada Rabu siang kemarin, guru SMPN 11 Bandung yang juga teacher changemaker Ashoka ini menyampaikan beberapa ide yang brillian. 

"Saya membuat pin KerLiP,.ada yang berwarna kuning emas, rose gold, dan perak. Beberapa kali saya gunakan ke sekolah. Teman-teman guru banyak yang penasaran. Saya bilang ke mereka bahwa pin ini khusus diberikan untuk mereka yang lama tumbuh bersama kerlip, "binar di mata bu Nia saat menyampaikan idenya memercikkan semangat dan harapan. Fitry dan saya datang  takziah ke rumah duka di Baleendah sore itu.Namun dalam perjalanan pulang kami tak henti-hentinya mendiskusikan gagasan baru terinspirasi kata-kata bu Nia.

Ide untuk membuat pin emas yang dulu sempat tercetus makin terlihat bentuknya.  Pertemuan berikutnya  dengan Kepala SMPN 11 Bandung terlaksana pada Kamis pagi. Pak Dadang menyambut antusias gagasan kami untuk memperkaya upacara bendera dengan rekognisi dan apresiasi kepada peserta didik dan pendidik yang berhasil menggiatkan 20 menit yang memukau. 

Secara khusus saya menyampaikan harapan kepada beliau selaku kepala  sekolah mitra POP KerLiP  untuk mengajak anak kembali membaca nyaring buku favoritnya selama 15 menit. Kali ini di hadapan orangtua/wali khususnya ayah ditambah 5 menit untuk menyampaikan gagasan dalam bentuk rencana  mempraktikkan hal-hal baik yang didapatkan setelah membaca dalam keseharian anak.

Anak yang membaca nyaring dan menyampaikan gagasan dalam 20 menit yang memukau setiap pagi selama 7 hari akan diminta raise hand pada upacara bendera. Guru yang melakukan hal yang sama bersama putra-putri mereka di rumah dan/atau membina minimal 1 peserta didik pun akan mendapat apresiasi yang sama.  Kegembiraan anak didengarkan, diakui, dan diapresiasi oleh orangtua/wali,  guru, dan kepala sekolah menjadi penanda terlaksananya Simphoni Keluarga sebagai rangkaian Gembira menjadi Keluarga Peduli Pendidikan di sekolah tersebut.  

Suasana gembira ini menjadi bahan Obrolan Pendidikan Ramah Anak (Opera) dalam pertemuan orangtua, murid, dan guru kelas. Orangtua/wali dan guru berlatih mendengarkan dan menanggapi impian, gagasan anak-anak dalam bentuk rencana aksi menuju satuan pendieikan ramah anak (MeSRA). Dalam pertemuan tersebut anak-anak difasilitasi untuk menyusun rencana mengaktifkan pertemuan dasawisma bersama orangtua/wali dengan Obrolan Kesehatan, Keselamatan, Kesiapsiagaan Terpadu Ramah Anak (Ork3stra). Gagasan dan impian anak-anak tentang MeSRA pun lengkap dengan Bertuah, bersama masyarakat, orangtua, dan sekolah.

Apa gagasan baru yang akan dilaksanakan KerLiP di Bulan Inovasi dan Apresiasi (BIS) Panutan untuk memperluas dampak POP tahun kedua? 

Fitry dan saya sepakat untuk menyiapkan pin khusus bagi anak, guru, ayah, ibu panutan yang melaksanakan 20 menit yang memukau  7 hari, 21 hari, dan 90 hari tanpa jeda di bulan Juli-September 2022. Setiap pelopor panutan istimewa akan mendapat kesempatan untuk menyampaikan kegembiraannya selama 1,5 menit dalam rangkain BIS Panutan. 

Dalam buku Berpikir dan Berjiwa Besar:the Magic of Thinking Big, David J. Schwartz menyampaikan tentang 2 hal yang perlu Anda lakukan untuk menstimulasi mental agar bisa berpikir lebih kreatif:

1. Bergabunglah dan bertemulah secara teratur dengan satu kelompok profesional yangmemberikan stimulasi dalam bidang pekerjaan Anda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun