Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Adakah Pemerintah Daerah yang Menunda Pembelajaran Tatap Muka?

19 Desember 2020   22:16 Diperbarui: 19 Desember 2020   22:23 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kiriman sahabat di grup whatsapp Seknas SPAB

Kiriman sahabat di grup whatsapp Seknas SPAB
Kiriman sahabat di grup whatsapp Seknas SPAB
"Saya sebenarnya khawatir dengan penyebaran Covid19  akhir-akhir ini, tapi tidak berani menolak meskipun di dalamnya ada pernyataan jika anak mengalami gejala terinfeksi tidak akan menuntut sekolah,"aku seorang ibu yang hadir dalam OPEreT Berkisah awal Desember lalu.

Perempuan-perempuan lainnya yang menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah berprogram khas juga menyampaikan tentang hasil survei internal di sekolah anak mereka. Sebagian besar orangtua di sekolah berprogram khas tersebut menolak Pembelajaran Tatap Muka di Masa Kebiasaan Baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun