Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Orangtua Minta Anak Masuk Sekolah Karena Merasa Lelah atau Demi Anak?

13 Desember 2020   03:40 Diperbarui: 13 Desember 2020   04:29 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lovely membuatkan meme keren ini sebagai penanda kampanye

Meningkatnya prosentase ketidakpatuhan masyarakat dalam menjalankan 3M mendorong para perempuan yang menggiatkan Obrolan Perempuan Tangguh (OPEreT) memperkuat gerakan 3M. Anak saya di rumah saja, Orang tua bijak di rumah saja menjadi tagar pilihan

"Kita harus sampaikan bahwa banyak orangtua di sekolah tempat anak kita belajar menolak mengijinkan Pembelajaran Tatap Muka Januari 2020!" Seru Lovely dengan geram. Sekjen Asah Pena Indonesia yang juga pembina OPEreT ini mempertanyakan niat orangtua yang mendorong PTM segera diberlakukan.  Dalam kegiatan OPEreT Berkisah edisi hari Hak Asasi Manusia, ia menetapkan topik "Orangtua minta masuk sekolah karena lelah atau demi anak?"

"Saya merasa dipaksa menandatangani pernyataan bahwa saya mengijinkan anak masuk sekolah. Guru putri saya datang membawa surat yang tersebut. Di dalamnya ada pernyataan orangtua tidak akan menuntut sekolah jika anak terinfeksi Covid19, "ujar Ocha, ibu dari dua anak perempuan yang mengikuti OPEreT Berkisah. 

15 Langkah Mewujudkan SPAB

Sebelumnya saya memilih melakukan edukasi perubahan perilaku dan mengajak seluruh warga satuan pendidikan untuk melaksanakan 15 langkah Mewujudkan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Masa Kebiasaan Baru berikut: 

1. Konsolidasi dengan mitra

2. Edukasi Perubahan Perilaku

3. Main di Rumah

4. Dukungan Psikososial Bagi Guru

5.Dukungan Psikososial Bagi Peserta Didik

6.Daftar Periksa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun