Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bisakah Kemenag Menambah SEMARAK untuk Indonesia Maju?

28 Januari 2020   20:26 Diperbarui: 28 Januari 2020   20:36 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngpimanis barneg Guru Modiis di Kemenag Gowa

Kembali ke Jakarta membawa secercah harapan memastikan Kementerian Agama menjadi penggerak Sekolah, Madrasah, Masjid Ramah Anak (SEMARAK) untuk Indonesia Maju.  Seperti apakah gambaran Indonesia Maju yang tengah dikawal Rumah KerLiP dan Rumah Jokowi? 

Presiden Jokowi menyampaikan dalam ratas kekerasan agar para menteri dan lembaga negara memprioritaskan pencegahan kekerasan pada anak yang melibatkan keluarga, sekolah,  dan juga masyarakat. Secara khusus Presiden juga menyoroti pentingnya mengembangkan model-model sosialisasi dan edukasi publik yang bukan hanya menarik tapi memunculkan kepedulian sosial pada persoalan kekerasan pada anak. "Begitu mendengar kata semarak langsung terbayang kata menyenangkan, heboh, ceria, " kata peserta didik MAN 1 Soppeng, Madrasah penerima anugerah Madrasah Ramah Anak 2019 menjawab pertanyaan saya. Guru-guru pengurus KKG dan MGMP Pendidikan agama Islam Kabupaten Gowa juga menyampaikan hal yang sama pada saat ditanya tentang kata Semarak pada kegiatan Ngopimanis bareng Guru Modiis. 

Indonesia Maju tanpa kekerasan, kejahatan seksual, diskriminasi, dan perilaku salah lainnya terhadap anak adalah impian kita semua. Kampanye dan penerapan SEMARAK untuk Indonesia Maju di Sulawesi Selatan bermaksud memperkuat pendidikan karakter, moderasi beragama, dan kewargaan yang menjunjung tinggi Pancasila. 

Kampanye SEMARAk terintegrasi dengan pencegahan dan penanganan ekstremisme, radikalisme, dan intoleran. Sulawesi Selatan  termasuk 5 provinsi yang sangat rentan terhadap hal ini. Kampanye SEMARAK juga terintegrasi dengan pengurangan risiko terhadap hal-hal lain yang mengancam tumbuh kembang, kelangsungan hidup dan  partisipasi anak, seperti bencana, stunting, tindak pidana perdagangan orang, pernikahan usia anak, dan narkotika, psikotropika dan zat adiktif. 

Boardgame SEMARAK versi 2020
Boardgame SEMARAK versi 2020
Kami mendorong penguatan kemitraan keluarga, anak, guru modiis Indonesia (Kagumi) dalam upaya mendukung Gerakan Siswa Bersatu menuju Sekolah, Madrasah, dan Masjid Ramah Anak. 

Nah, menurut Anda, bisakah kemenag memimpin gerakan SEMARAK untuk Indonesia Maju?

Menjadikan guru agama Islam sebagai guru penggerak SEMARAK untuk Indonesia Maju sangat menantang bagi Kemenag. "Kalau bisa mendorong revisi PP 55 terkait kewenangan Kemenag hanya menggaji guru Agama Islam menjadi lebih menyeluruh, saya acungkan jempol. Kemenag adalah kementerian yang unik terkait hal ini, " ujar Kabid PAIS Kemenag Sulsel dalam obrolan pendidikan ramah anak .  Ia juga menantang Rumah Kerlip untuk mengaktifkan para penyuluh dalam kegiatan Obrolan Kesehatan, Kesiapsiagaan, dan Keselamatan Terpadu Ramah Anak (ORK3STRA) di dasawisma. Saran yang sama juga muncul dalam obrolan pendidikan ramah anak di Kemenag Kab Maros.

Ngobrol perihal iman islam atau Ngopimanis bareng Guru Modiis kami gelar di Jawa Barat pada 2019 untuk menjaga keberlangsungan belajar di luar kelas dalam upaya penguatan pendidikan karakter. Wahana ini juga diharapkan dapat meningkatkan martabat guru Agama Islam, khususnya di masyarakat.  Kecenderungan ekstremisme dan intoleran pada aktivis rohis SMA dan SMK di beberapa kota besar memerlukan sosok guru yang moderat, inovatif, inspiratif, dan santun atau modiis. 

Model Ngopimaniis bareng Guru Modiis
Model Ngopimaniis bareng Guru Modiis
Guru Agama Islam yang modiis kami ajak untuk meningkatkan kecintaan terhadap Kitab Suci Al Quran melalui kegiatan membacakan  kisah-kisah Nabi dan Rasulullah serta kisah inspiratif lainnya dalam kegiatan Ngopimaniis. Kemudian guru modiis ini membina 5 perempuan dan 5 laki-laki aktivis rohis bersama 100 anak dan perempuan muda putus sekolah terutama dari keluarga pasangan usia subur yang menikah pada usia anak  untuk jalan-jalan menelusuri sejarah masjid jami di lingkungan terdekat. Perjumpaan dan dialog saling belajar ini diharapkan menumbuhkan komitmen anak dan remaja giatkan gerakan literasi untuk remaja atau galura. Sementara itu kampanye #OrangtuaBelajar di media juga mendorong  ayah menjadi penggerak kiblat, serta ibu berlatih membentuk katana.

Tim Rumah Jokowi dan Rumah KerLiP mendampingi keluarga tersebut membentuk Komunitas Literasi Sejarah (Kolase) Bangsa dan menjadikan Masjid Ramah Anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun