Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kala Senja Mengenal Cinta

22 September 2019   08:34 Diperbarui: 22 September 2019   09:04 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Baik, Senja. Aku tunggu suamimu di mushola sebelah. Kami sudah janji bertemu malam ini,"suaraku terdengar parau. 

Taufik, suami Senja adalah sahabat dekatku. Kami berdua kuliah di jurusan yang sama. Sejak Taufik menikah dengan Senja aku berusaha menghindarinya. Hari ini, aku menerima ajakan Taufik untuk bertemu di rumahnya pukul 8 malam. 

"Maaf ya Dad. Bada magrib tadi mendadak harus mengambil obat Azi, putri kami, "ujar Dadi dengan nafas terengah-engah.

"It's ok, bro!" Sahutku sambil menepuk pundaknya.

Tak ada lagi yang perlu diklarifikasi. Obrolan hangat malam itu menyatukan kembali hati kami. 

---

Assalamu'alaikum, Mas Dadi. Kabarnya sedang dinas di kota Bogor. Bisa ketemu sore ini?

Pesan singkat dari Senja masuk saat aku menyelesaikan makan siang bersama klien di Jakarta Selatan. Kami bertemu dalam kegiatan reuni jurusanku. Ia terlihat menemani ketiga anaknya bermain di pinggir kolam. "Assalamu'alaikum, Senja. Lama tak bertemu. Ini Azi ya? Sudah besar ya. Adik-adiknya juga, "istriku, Nuri menyapanya. Sejenak kami berpandangan. Tubuhnya terlihat ringkih dalam balutan jilbab berwarna biru tua. Anak-anaknya terlihat sehat. Mereka gembira bermain di kolam renang. Ah, Senja. Namamu masih bersemayam di sudut hatiku. 

Wa'alaikum salam. Aku di Cibubur sekarang. Insya Allah pukul 4 sore bisa merapat ke rumahmu. Taufik ada di rumah?

Tak ada jawaban dari Senja. Tak terasa sudah adzan Ashar. Aku memutuskan pulang ke Bandung setelah shalat berjamaah.

"Yah, ada telpon!" Ujar Aning, putri bungsuku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun