Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menerapkan Pendidikan Inklusif Mengubah Sikap Nia Kurniati

21 September 2019   11:24 Diperbarui: 21 September 2019   11:26 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kiriman Nia Kurniati: 2 anak atlet sepak bola yang menunda berlatih dan menunjukkan hasil belajar bersama dengam bangga

"Tahun ini saya merasakan banyak perubahan dari anak-anak. Lebih santun, lebih semangat dan menujukkan itikad baik untuk belajar.  Padahal.saya hanya melakukan sedikit perubahan, yaitu penerimaan yang tulus atas keterbatasan yang dimiliki siswa...kehadiran Sani (bukan nama sebenarnya), telah mengubah sikap saya..."

Kabar gembira dari Nia Kurniati pagi ini membuat saya  menunda kisah-kisah menarik selama berkegiatan di Manado dan Jakarta. Untuk yang kesekian kalinya saya selalu tak sabar membagikan kegembiraan yang kami rasakan menyaksikan kemajuan anak-anak dari cerita guru kelasnya. 

Nia Kurniati adalah fasilitator nasional Kelas Ramah Anak kebanggaan kami. Praktik-praktik baiknya memberikan penanda istimewa dalam gerakan membangun Indonesia Ramah Anak atau GeMBIRA bersama KerLiP sejak diluncurkan 2011. 

Lebih dari 2 juta orang guru dikdas, dikmen, dan diksus yang mengikuti pelatihan Sekolah dan Madrasah Ramah Anak terinspirasi dengan kegiatan praktik Start to Empathy menemukan Diamond in You sebelum menyusin book of me dan berkolaborasi membuat vision board. 

Nia Kurniati menuturkan, bahwa 2 anak ini, M. Agfa dan  M.Daffa. jadi istimewa karena mereka berdua atlet sepak bola, jarang sekolah karena harus latihan. Tapi saat kegiatan menelusuri informasi ilmiah tentang penyakit yang menyerang sistem reproduksi dan upaya penanggulangannya dalam bentuk poster, mereka tetap bertahan di kelas dan memilih ikut latihan bola setelah pelajaran biologi. 

Tampak bahagia dan bangga karena berhasil membuat poster karya berdua dan memintanta mengabadikan fotonya sambil bersalaman. Alhamdulillah,  semoga semangat kedua anak ini bermain bola sebesar usahanya untuk tetap sehat ya.

Bagaimana Nia Kurniati mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang mendorong anak,anak didiknya aktif mengembangkan minat, kemampuan, dan bakatnya bisa kita simak dalam catatannya.

Catatan Nia Kurniati tanggal 19 - 9 - 2019

Alhamdulillah, hari ini saya melaksanakan penilaian tengah semester untuk KI.3 dalam bentuk pilihan berganda. Pelaksaan PTS menggunakan model pekan ulangan.

Saya coba dengan melakukan modifikasi pendekatan karakter dan literasi. Sebelum ulangan dilaksanakan, saya bacakan artikel tentang "Efek nyontek tidak sesederhana yang dibayangkan".

Pembelajaran penting yang ingin saya sampaikan adalah anak mampu memahami bahwa berperilaku jujur itu wajib dilakukan oleh setiap orang. Jujur bukan hanya saat mereka mengikuti ulangan saja, tetapi melatih diri agar bisa memiliki karakter jujur bisa dilakukan saat ulangan.


Saya menyampaikan bersamaan dgn kegiatan ini, ada 2 penilaian yaitu KI.3  pencapaian pengetatahuan/kognitif serta KI.2 tentang sikap tentang jujur dan tanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun