Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pak Wisnu dan Kolaborasi Pendidikan Kebencanaan di Indonesia

6 September 2019   02:35 Diperbarui: 6 September 2019   13:29 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bencana itu kompleks, tidak ada satu institusi yang mampu menanganinya sendiri. Untuk itu perlu kolaborasi secara harmonis layaknya orkestra simfoni bukan kompetisi. Terima kasih kepada seluruh penggiat PB di Indonesia,"kata-kata ini terpampang di wall facebook Bernardus Wisnu Widjaya.

Kami memanggilnya dengan nama Pak Wisnu. Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB ini berhasil  mengajak puluhan juta orang Indonesia untuk memahami pentingnya #SiapUntukSelamat pada Hari Kesiapsiagaan Nasional, 26 April mulai 2017. 

Strategi Pak Wisnu untuk memperkuat kolaborasi dalam pendidikan kebencanaan di satuan pendidikan formal, keluarga, PAUD, dan pendidikan masyarakat mulai terlihat hasilnya. 

Penguatan kelembagaan Seknas SPAB, Srikandi Kebencanaan, simulasi evakuasi mandiri, dan #SiapUntukSelamat adalah beberapa inisiatif yang tumbuh dan berkembang pada saat Pak Wisnu menjadi Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB.

Kehormatan bagiku melihat logo KerLiP terpampang jelas di antara logo-logo pegiat PB Indonesia yang mengelilingi wajah Pak Wisnu. Aku membacanya sesaat sebelum naik travel bersama Fitry dan Nia Kurniati. 

Kami bertiga pulang ke Bandung membawa aneka ragam kegembiraan belajar bersama 180 penyintas guru dari Sukabumi, Lebak, Pandeglang, dan Lampung Barat. 

dokumnetasi pribadi
dokumnetasi pribadi
Kesharlindung Direktorat Pembinaan Guru Dikdas kembali memberikan kepercayaan kepada KerLiP untuk menjadi narasumber dalam Bimbingan Teknis Psikososial dan Tanggap Bencana yang dilaksanakan di Aryaduta Lippo Karawaci.

"Bapak, Ibu adalah orang-orang terpilih yang Allah hadirkan untuk belajar bersama kami. Terima kasih telah menunjukkan antusiasme yang luar biasa selama 6 jam ini.  Dari berbagai pelatihan yang kami fasilitasi dengan metode yang serupa, baru kali ini kami mengalami lompatan belajar yang sangat cepat. Silakan Bapak/Ibu buka HPnya dan membuat akun pada Https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/registration dan klik spab untuk meningkatkan kapasitas Bapak/Ibu tentang pendidikan kebencanaan. Pustekkom Kemendikbud dengan dukungan Unicef, Save the Children, YPII, dan Seknas SPAB menyediakan 8 modul untuk diklat daring, "ujarku saat membuka sesi terakhir: penguatan konsep dan evaluasi terkait standar minimum pendidikan dalam situasi darurat bencana. Seperti biasa aku mengajak peserta pelatihan untuk mengenal sekolah ramah anak(SRA) dengan tepuk hak anak: 

Trpuk hak anak//hak hidup//tumbih kembang//perlindungan//partisipasi//Yes

Keseruan belajar bersama 180 Bapak/ibu guru dikdas ini meyakinkanku untuk mengajak mereka mewujudkan SRA dengan gembira sehari belajar di luar kelas pada 7 November 2019.

Salam SRA

Anak senang

Guru tenang

Orangtua bahagia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun