Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Falah Anak Teladan Pertama Gerakan KUAT

27 Agustus 2019   10:59 Diperbarui: 27 Agustus 2019   11:14 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasanya baru kemarin naik ke panggung menerima sertifikat penghargaan sebagai pelajar teladan, padahal peristiwa itu terjadi selama belajar di SD Darul Hikam periode 1977-1982. Kenangan manis ini muncul begitu saja dalam perjalanan menembus macet untuk menengok Yudi dan bertemu putranya, Haditsa Ghani Falah. Yudi dan saya teman satu sekolah sejak masuk SMP, SMA, dan ITB bahkan sekelas di kelas 2C SMPN 5 Bandung. Pada masa itu hampir semua pelajar teladan kota Bandung melanjutkan ke SMPN 5.

"Yanti, ini data anaknya Yudi. Haditsa Ghani Falah kelas 8 SMPN 3 Bandung. Kata Nia, Falah ikut olimpiade matematika bareng anaknya, "kata Fe dalam obrolan kami di telpon. 

Jam.sudah menunjukkan pukul 17.10 saat Zakky memarkir mobil di seberang Masjid Al Kautsar.

"Silakan masuk, Bu. Ayah sedang di atas, "kata anak laki-laki itu sambil membukakan pintu. Ia duduk di hadapan saya dengan senyum terkembang. Yudi dan istrinya tak henti menyampaikan kebahagiaan mereka membesarkan anak mandiri yang gemar mengikuti lomba, aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, dan berprestasi di sekolahnya. Falah memang anak teladan ya.

Gayung Bersambut

"Assalamu'alaikum wr wb Bu Nia. Kenging amanah ti rerencangan sma. Ayahna rerencangan sakola abdi, bade operasi empedu ibuna kanker kelenjar getah bening sareng payudara. Putrana di smpn 2 Bandung kelas VIII. Rencanana dinten sabtu bade silaturahmi ka bumina,"kata saya menjajaki kemungkinan mengasuh anak teladan bersama Nia Kurniati, teacher changemaker Ashoka dari SMPN 11 Bandung. 

Foto: Nia Kurniati saat menjadi narasumber Diskusi Terpumpun Kementerian Agama "Standar Kelas Sementara Ramah Anak" di Hotel Horison Makasar, 22-24 Juli 2019.

Sambutan antusias dari Bu Nia menjadi modal utama untuk mengembangkan GIAT-Gerakan Ibu Asuh Anak Telantar menjadi KUAT-Keluarga Asuh Anak Teladan. Tanpa menunda lagi saya langsung mengabarkan hasil pertemuan dengan Falah dan ayah bundanya. 

"Subhanallah. Saya siap investasi sepenuh hati untuk ananda Falah. Semoga Allah SWT memudahkan langkahnya. Allohumma Aamiinn. Saya sedang di gojek bu. Langsung punya ide, tapi nanti setelah sampai rumah, "kata Bu Nia dengan antusias.

"Haru dan bangga menerima amanah dari teman-teman. Semoga Allah ridha ya Bu, "

"Allohumma Aamiinn".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun