Mohon tunggu...
Yanti Damayanti
Yanti Damayanti Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga, pensiunan BUMN, freelancer, ghost writer

Lihat, baca, dengar, rasa, tulis. Menulis adalah jalan ninja saya untuk aktualisasi diri dengan harapan tujuan menjadi jalan yang tepat untuk meraih kebahagiaan. Sebagai manusia yang mudah resah pada hal yang tidak sreg ketika dibaca, dilihat, didengar dan dirasakan, saya selalu melepaskannya lewat tulisan dan mempublikasikannya jika ingin. Sebagai ghost writer untuk berbagai genre dan tema tulisan akhirnya memantapkan diri untuk mulai keluar dari sarang dan inilah tulisan-tulisan resmi dipublikasi atas nama diri sendiri. Parenting, menjadi POV yang selalu menarik buat saya sebab menjadi orang tua itu belajarnya bersamaan dengan tumbuhnya sang anak. Hal ini berarti selamanya kita akan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Formal vs Nonformal: Mana yang Lebih Mampu Memenuhi Kebutuhan Anak?

31 Januari 2025   12:02 Diperbarui: 31 Januari 2025   12:02 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak belajar peta dunia (Sumber:Pixabay)

Pendidikan merupakan kunci utama dalam membentuk masa depan anak-anak kita. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah pendidikan formal saat ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka, ataukah pendidikan nonformal justru lebih memberikan harapan baru? Dalam dunia yang terus berkembang, penting untuk melihat bagaimana kedua jenis pendidikan ini dapat saling melengkapi demi menciptakan generasi yang lebih siap menghadapi tantangan zaman.

Kelebihan dan Keterbatasan Pendidikan Formal

Pendidikan formal adalah sistem pendidikan yang terstruktur dan diakui oleh pemerintah, seperti sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Keunggulan dari pendidikan formal adalah:

  • Struktur yang Jelas -- Kurikulum yang sistematis membantu anak-anak belajar dari dasar hingga tingkat lanjut secara bertahap.
  • Sertifikasi yang Diakui -- Ijazah dari lembaga formal menjadi syarat penting untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau masuk ke dunia kerja.
  • Interaksi Sosial -- Anak-anak belajar bekerja sama, bersosialisasi, dan memahami norma yang berlaku di masyarakat.

Namun, pendidikan formal juga memiliki keterbatasan, seperti:

  • Kurikulum yang Kurang Fleksibel -- Tidak semua anak memiliki gaya belajar yang sama, sementara sistem pendidikan formal cenderung menggunakan metode yang seragam.
  • Kurang Fokus pada Keterampilan Praktis -- Banyak lulusan yang kesulitan dalam dunia kerja karena kurangnya keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.
  • Tekanan Akademik yang Tinggi -- Sering kali anak-anak lebih fokus mengejar nilai daripada memahami konsep secara mendalam.

Pendidikan Nonformal sebagai Harapan Baru

Pendidikan nonformal, seperti kursus, homeschooling, bimbingan belajar, dan pelatihan keterampilan, semakin banyak diminati karena menawarkan alternatif yang lebih fleksibel. 

Kelebihan pendidikan nonformal antara lain:

  • Fleksibilitas Waktu dan Kurikulum -- Anak dapat belajar sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka tanpa tekanan yang berlebihan.
  • Fokus pada Keterampilan Praktis -- Banyak program nonformal yang menitikberatkan pada keterampilan seperti coding, desain grafis, atau kewirausahaan yang sangat dibutuhkan di era digital.
  • Pembelajaran Berbasis Minat -- Anak-anak bisa mengeksplorasi potensi mereka lebih dalam dibandingkan di sistem pendidikan formal.

Namun, pendidikan nonformal juga memiliki tantangan:

  • Tidak Semua Diterima Secara Resmi -- Tidak semua institusi atau perusahaan mengakui sertifikasi dari pendidikan nonformal.
  • Kurangnya Interaksi Sosial -- Jika tidak diimbangi dengan kegiatan lain, anak yang belajar secara nonformal bisa mengalami kesulitan dalam beradaptasi secara sosial.
  • Tanggung Jawab Orang Tua Lebih Besar -- Dalam sistem seperti homeschooling, orang tua harus aktif dalam merancang dan mengawasi pembelajaran anak.

Bagaimana Keduanya Bisa Saling Melengkapi?

Daripada memilih salah satu, pendidikan formal dan nonformal sebenarnya bisa saling melengkapi. Beberapa cara yang bisa diterapkan adalah:

  • Mengombinasikan Keduanya -- Anak tetap bersekolah di institusi formal tetapi mengikuti kursus atau pelatihan nonformal untuk menambah keterampilan yang tidak diajarkan di sekolah.
  • Mendorong Pendidikan Berbasis Keterampilan di Sekolah -- Sekolah formal dapat lebih terbuka terhadap metode pembelajaran nonformal, seperti program magang, workshop, dan pembelajaran berbasis proyek.
  • Memanfaatkan Teknologi dalam Pendidikan -- Pembelajaran online, seperti kursus daring dan video edukasi, bisa menjadi jembatan antara pendidikan formal dan nonformal.

Pendidikan formal masih memiliki peran yang penting, tetapi pendidikan nonformal menawarkan fleksibilitas dan keterampilan yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman. Untuk menciptakan generasi yang lebih siap menghadapi masa depan, kombinasi keduanya bisa menjadi solusi terbaik. Daripada memilih salah satu, lebih baik kita mengoptimalkan keunggulan dari masing-masing jenis pendidikan agar anak-anak mendapatkan pengalaman belajar yang lebih kaya dan bermakna.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun