"Siap," ucapku
Sore hari segala persiapan sudah saya lakukan. Baju untuk dua hari sudah masuk dalam tas. Handuk, perlengkapan mandi dan pernik-pernik lainnya sudah siap.
Pagi sekali saya ke pasar untuk membeli lauk dan ke ATM sekaligus beli jajan untuk perjalanan. Nasi bakar empat bungkus sudah saya masukkan tas biru beserta oleh-oleh.
"Pak ayoo siap-siap," ucapku pada suami karena sudah pukul 7.00
Setengah delapan kami keluar rumah. Sampai di pasar Projo jalan agak macet. Sesaat gundah. Saya terus memperhatikan jam di mobil. Kami tidak lewat jalur tol karena akan ada teman yang ikutan. Seorang teman dari Ungaran naik. Lalu kami melanjutkan perjalanan.
Lampu merah selalu menghiasi perjalanan kami. Beberapa titik  macet. Kami pun gelisah. Jam menunjukkan pukul 09.00 kami sudah masuk Semarang. Hanya beberapa menit lagi jam keberangkatan tiba.
"Wah koyoe gak nyandak nih. Sepertinya kita terlambat," ucap temanku Bu Ika.
"Ayoo lebih cepat Pak. Berani gak?" ucap teman dengan gelisah.
Jalanan rapat. Lalu lintas ramai. Perasaan kami sudah pasrah karena sampai di depan stasiun pas pukul 09.07 menit. Itu artinya kami terlambat. Namun, mobil tetap melaju dengan cepat siapa tahu bisa terkejar. Mobil masuk stasiun.
Sepi terlihat kala kami di depan pintu masuk. Kereta pun sudah lewat sesuai jadwal. Badan rasanya lemas. Saya dan dua teman langsung duduk di bangku panjang depan stasiun.
"Terlambat sudah," ucapku lirih.