Sementara itu anak menantu membelikan nasi jagung. Wah ini yang disukai Bu Dian juga. Selanjutnya Bu Dian berbelanja sayuran dan tempe serta bumbu dapur di tempat langganan. Bu Dian selalu menyukai berbelanja di tempat yang penjualnya orang tua. Ya itung-itung nglarisi. Bu Dian pun jadi akrab dengan para bakul yang tua. Sesekali Bu Dian membawakan plastik yang tak terpakai tetapi bagus agar bisa dimanfaatkan lagi.
Kembali ke jajan pasar. Bu Dian masih berburu jajan pasar lainnya. Di depan pasar ada penjual aneka jajanan yang enak-enak. Semuanya menggiurkan. Bu Dian pun membeli serabi solo dan kue lumpur. Ia paham akan kesukaan suaminya. Serabi solo yang berbungkus daun itu menarik hati.
Dua tas sudah penuh. Selanjutnya Bu Dian pulang dengan jalan kaki lagi. Lumayan juga ketika panas mulai menyentuh tubuhnya. Keringat bercucuran. Namun, kebahagiaan menyelimuti hati Bu Dian karena anak menantu akan memberikan cucu yang cantik.
Sampai rumah, Bu Dian tak sabar untuk menyantap nasi jagung dan getuk campur. Â Hanya dengan enam ribu rupiah perut Bu Dian kenyang.
Jajan pasar menjadikan jalinan dengan anak-anak baik, rukun. Mereka makan jajanan pasar dengan penuh kebahagiaan.
Jajan pasar apa yang teman-teman suka?
Ambarawa, 6 Desember 2022