Subuh ya Indah
Langit hitam dengan bintang berpendar mengiringi langkah Bu Dian bersama suami ke Masjid A'Taqwa yang tak jauh dari rumah. Suara sholawatan terdengar merdu saat subuh tiba.
Gegas mereka menapaki jalan yang basah karena sisa air hujan semalam. Â Dingin pun menyusup pelan ke tubuh Bu Dian yang sudah lansia. Mukena putih merapat lekat di tubuhnya yang kecil sejak dari rumah agar sampai masjid tidak tergesa-gesa.
Menjadi kebahagiaan tersendiri Bu Dian pagi itu masih bisa menghirup udara segar bersama belahan jiwa. Badannya sehat dan semangat menjalani kehidupan pada masa purna. Ia dan suami berusaha salat berjamaah ke masjid sebagai sarana meniti senja dengan hal-hal baik untuk bekal di hari akhir.
Tangannya yang kecil memegang tasbih. Tak lama kemudian mereka sampai masjid. Sebelum salat sunnah, ia masukkan sedikit rejeki ke kotak amal. Ada rasa bahagia menyusup raga.
Subuh yang indah bisa mereka bisa berjamaah dengan
penuh suka cita saat banyak orang masih tidur terlelap.
Selain mendapatkan amalan, Bu Dian pun bisa bersilaturahmi dengan tetangga. Usai salat Bu Dian berjalan beriringan dengan para ibu. Inilah momen yang bisa untuk menjalin komunikasi dengan tetangga.
"Bu, ini titip untuk sedekah malam Jumat nanti tetapi sedikit," Bu Dian mengangsurkan amplop ke Bu Nur. Setiap malam Jumat Wage, kegiatan rutin Yasinan diadakan di masjid. Hal ini bisa untuk memberi kesempatan para jemaah untuk beramal.
"Terima kasih Bu, semoga menjadi berkah untuk keluarga jenengan," bisik Bu Nur
"Aamiin," ucapku dengan senyum