Mohon tunggu...
Budiyanti
Budiyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pensiunan guru di Kabupaten Semarang yang gemar menulis dan traveling. Menulis menjadikan hidup lebih bermakna.

Seorang pensiunan guru dan pegiat literasi di Kabupaten Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bersilahturahmi Membawa Berkah

18 November 2022   18:34 Diperbarui: 18 November 2022   18:44 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersilahturahmi Membawa Berkah

Bersilahturahmi dengan saudara akan membawa keberkahan. Selain itu akan memperpanjang umur. Nah, usai bersilahturahmi ke teman yang gemar menulis, kini saatnya kami bersilahturahmi ke saudara kandung suami yang berada di Klaten, Boyolali. Kali ini kami melanjutkan perjalanan berdua menuju Klaten usai salat asar.

Gerimis menyertai perjalanan kami menuju Klaten. Lewat jalan arah Kartosuro - Yogyakarta kami lalui kemudian menuju Jatinom Klaten. Perjalanan lancar karena kami nikmati dengan bahagia akan bertemu saudara.

"Dulu saya sering naik andong untuk menuju tempat ini," ucap suami ketika mulai menuju arah Klaten.

"Dulu belum ada angkot apa pun," lanjutnya

"Oh ya, malah asyik lho," sambungku

Dengan ngobrol, kami sampai juga di rumah Mbak Sus. Tampak sepi rumah bercat hijau ini. Sejenak ingatan kembali mengusik hati. Mbak Sus adalah Ibu yang belum lama dtinggal suaminya menghadap-Nya. Mas Joko, suami Mbak Sus telah pergi menghadapnya usai sakit beberapa waktu. Kini rumah pun sepi. Ketika kuberi salam, hanya ada Mbak Sus dan kakaknya yang sudah datang lebih dahulu.

Malam itu kami menginap di Mbak Sus. Kami keluarga besar Sukiman, keluarga suami berencana esoknya bersilahturahmi ke Bude yang masih hidup. Rumah kedua bude berada di Teras Boyolali.  Berbagai makanan siap kami bawa esok hari. Kakak adik keluarga suami bersama-sama bergotong royong membeli oleh-oleh.

Keseruan terjadi ketika pagi harinya kami berkumpul dulu di rumah Mas Koco terlebih dahulu. Rumah besar itu kini ramai oleh kami, generasi 1. Generasi satu maksudnya hanya yang tua-tua saja. Ya, kami memang sudah purna tugas semua. Kamu kakek dan nenek berkumpul tanpa mengajak anak cucu. Beersyukur kami sehat dan diberi kesempatan oleh Allah untuk bertemu. Kebahagiaan tercipta. Kami pun saling memberi oleh-oleh.

 Itulah kebahagiaan bagi kami karena bisa berbagi. Masing-masing sudah mempersiapkan diri dari rumah tanpa ada komando. Saya dan suami membawa sirup jahe dan buah alpukat. Sudah kami beri nama pada masing-masing tas. Mbak Yunita telah siap dengan kerupuk rambak dan lapis legit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun