Mohon tunggu...
Budiyanti
Budiyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pensiunan guru di Kabupaten Semarang yang gemar menulis dan traveling. Menulis menjadikan hidup lebih bermakna.

Seorang pensiunan guru dan pegiat literasi di Kabupaten Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Seberapa Pentingkah PR bagi Siswa?

3 November 2022   16:50 Diperbarui: 6 November 2022   06:53 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari Riau pos.com

Seberapa Pentingkah PR bagi Siswa?

Beberapa bulan lalu saat saya masih jadi pendidik, ada orangtua protes kalau memberi PR jangan terlalu banyak. Hal ini karena orangtua tersebut melihat anaknya selalu mengerjakan tugas sampai malam. Ia tak tega anakknya capek dengan PR yang menurutnya amat bamyak.
Pada kesempatan lain, ada anak yang tidak berangkat sekolah karena belum mengerjakan PR. Pada saat jelang PAS (Penilain Akhir Semester), guru selalu memantau siswa yang belum mengerjakan PR yang telah lama diberikan. 

Guru pun membuat peraturan agar siswa mengerjakan PR sebelum tes. Namun, sampai PAT dimulai masih banyak anak yang tidak mengerjakan. Agar ada efek jera, para siswa yang belum mengerjakan PR ditempatkan ruang tersendiri. Harapannya usai mengikuti PAS anak-anak mengerjakan PR sesuai mapel hari itu. Guru siap mendampingi dengan memberi petunjuk pengerjakannya.
Bagaiamana reaksi para siswa dengan cara ini? 

Berdasarkan pengalaman saya saat mengajar bahasa Indonesia. Ada beberapa siswa yang belum mengerjakan. Kurang lebih ada lima per kelas. Berarti ada 25 siswa yang mengerjan PAS di ruang sendiri. Saya pun mengawasi tes agar sekalian membimbing siswa yang belum mengerjakan tugas yang belum dikerjakan.


Saya pun berulangkali menyampaikan agar mereka jangan pulang dulu. Saya pun siap membimbing kembali PR yang telah diberikan masa lalu. Anak-anak pun mengiyakan. Namun, sebuah kenyataan mengecewakan hati seorang guru. Mereka kabur begitu saja tanpa pamit. Guru pun dibuat pusing tujuh keliling.


Hasil tes pun kami periksa bersama. Saya pun penasaran dengan hasil tes siswa yang tadi melarikan diri. Benar dengan dugaaan. Hasil tes mereka benar-benar jatuh. Nilainya jelek.


Itulah kenyataan di lapangan. Oleh karena itu saya berpendapat bahwa PR penting bagi siswa. Mengenai orangtua yang menganggap bahwa PR terlalu banyak karena siswa tersebut selalu menunda mengerjakan PR. 

Sedangkan siswa yang tidak juga mengerjakan PR karena beberapa faktor, antara lain kepedulian orangtua belum maksimal. Orangtua bisa jadi tak ngurusi tugas anak karena sibuk dengan pekerjaan. Selain itu faktor pergaulan bisa juga. Anak malas mengerjakan PR terpengaruh temannya.


Beberapa siswa ada juga yang menyampaikan bahwa tugas per mapel banyak sekali. Nah sekarang ada titik temu bahwa PR tetap ada tetapi jangan terlalu banyak. Begitu juga pendampingan orangtua itu wajib dilakukan. Selain itu kolaborasi antara orangtua dan guru dalam membimbing belajar anak itu penting. Yang tak dilupakan adalah berikan reward bagi siswa yang telah selesai mengerjakan PR. Ini menjadi motivasi siswa agar mau mengerjakan PR


Jadi, dapat disimpulkan bahwa PR penting bagi siswa. Namun perlu diingat bahwa guru jangan berlebihan memberikan PR bagi siswa. Selain itu, orangtua sebaiknya mengetahui perkembangan anak demi kemajuan anak dan membangun karakter siswa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun