Masih dalam ingatan kala saya bisa naik kereta api bersama Bu Sri Sugiastuti atau biasa disebut Bu Kanjeng. Rasa kebahagiaan tak terhingga. Naik kereta api merupakan salah satu sarana transportasi yang paling enak menurut saya.
Saat itu kurang lebih dua tahun lalu, saya berkesempatan naik kereta api bersama Bu Kanjeng dalam rangka mengikuti kopdar komunitas menulis SPK.
Sekilas saya mengingat kembali memori lama. Jumat sore saya naik bus dulu menuju Solo. Saya menginap di rumah ibu Kanjeng. Sambutan hangat saya rasakan dengan penuh kebahagiaan. Pak Kanjeng dan Ibu amat ramah sekali. Masih ingat malam itu ada menu kesukaan yaitu lumpia yang lezat  kami nikmati.
Pagi sekali, kira-kira pukul 03.00 kami menuju ke stasiun kereta api solo. Bersama kami naik kereta api menuju Blitar. Kami berencana menginap di rumah sahabat literasi yang tergabung dalam AGM.
Perjalanan yang indah dan menyenangkan kami rasakan saat naik kereta api ini. Ruangan bersih, tempat duduk nyaman serta tidak berdesakan seperti zaman dulu saat anak kuliah di Jakarta. Naik kereta api itu benar-benar menyenangkan karena tidak bau bahan bakar yang membuat mabuk. Selain itu kami bisa menulis sambil menikmati indahnya pemandangan sekitar. Masih ingat puisi tersebut saya posting juga di Kompasiana.
Lain halnya kalau naik angkutan lain, saya tak bisa membaca atau menulis di HP karena kepala langsung pusing saat naik bus. Jadi, naik kereta itu
Di sela-sela perjalanan kami bisa ngobrol karena tempat juga tidak terlalu padat. Berbagai obrolan literasi makin asyik karena Bu Kanjeng adalah tokoh literat. Orang yang super keren saat usia tidak muda lagi. Patut menjadi contoh generasi muda untuk selalu berliterasi.
Pengalaman lainnya saat naik kereta api adalah saat anjangsana ke teman yang berada di Purwokerto. Kami bersama-sama teman lama naik kereta api dari stasiun Tawang Semarang. Asyiknya saat itu. Kami bisa menikmati keindahan alam dari jendela.
