Mohon tunggu...
Budiyanti
Budiyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pensiunan guru di Kabupaten Semarang yang gemar menulis dan traveling. Menulis menjadikan hidup lebih bermakna.

Seorang pensiunan guru dan pegiat literasi di Kabupaten Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Memanfaatkan Limbah Dapur Menjadi Pupuk organik

3 September 2022   12:05 Diperbarui: 3 September 2022   12:13 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri 
Dokpri 

Permasalahan sampah sampai saat ini belum juga ditangani dengan baik oleh semua kalangan. Walaupun banyak juga yang menangani sampah dengan baik tetapi belum semuanya. Hal ini terlihat bahwa sampah masih banyak berceceran di sana sini. Jalanan, tempat wisata, pasar, tempat umum lainnya atau usai ada pertunjukan masih banyak sampah menggunung. Rasanya sedih melihat hal ini.

Lantas siapa yang bertanggung jawab akan hal ini. Pantas saja di daerah tertentu masih banyak yang mengalami banjir. Semua karena ulah manusia yang belum sadar membuang sampah dengan tepat.  TPA ( Tempat Pembuangan Akhir) juga masih menggunung dengan sampah yang bercampur. Belum ada pemilahan sampah organik dan anorganik. Sebenarnya banyak juga yang sudah mengolah sampah yang dengan berbagai hal. Namun itu tadi belum semuanya.

Oleh karena itu, kita sebagai warga masyarakat harus berani memulai. Kita kelola sampah keluarga dengan baik dari sampah kita sendiri. Berdasarkan pengalaman penulis, sampah keluarga sudah saya pisahkan dari sampah organik dan anorganik. Ini penting untuk ikut berpartisipasi dalam penanganan sampah.

Pertama, kita sediakan dua tempat sampah. Kita letakkan di dapur. Tempat sampah pertama untuk menampung sampah organik misalnya sisa sayuran, kulit buah, kulit telur atau kulit bumbu dapur. Jangan ada sisa makanan basah lho ya.

Sedangkan sampah anorganik kita masukkan dalam tempat sampah tersendiri. Misalnya bekas pasta gigi, semua plastik yang sudah tidak bisa dipakai lagi, limbah apa pun selain dedaunan. Untuk kardus bisa kita sisihkan, lipat lalu bisa dijual atau berikan pemulung.

Nah, kita kembali membahas sampah organik. Sampah organik yang sudah terkumpul kita jadikan pupuk kompos. Ada dua jenis pupuk dari sampah dapur yaitu pupuk cair dan pupuk kompos.

Cara membuat pupuk kompos dari sampah organik adalah dengan menyediakan tong besar. Setiap hari kita masukkan sampah dapur dalam tong. Kemudian lapisan sampah  tadi kita beri tanah gembur atau pupuk kompos yang kita punyai satu lapis. Selanjutnya atasnya diberi sampah dedaunan kering. Lapis berikutnya sama yaitu sampah dapur  Jadi tong kita berlapis. Sampah dapur,  pupuk dan kalau ada dedaunan kering. Kalau tidak ada tong, kita bisa gunakan bagor  juga bisa.

Dokpri 
Dokpri 


Jika penuh kita tutup rapat baik tong atau bagor tadi. Diamkan di tempat sejuk. Tunggu satu dua bulan, kita baru bisa memanen pupuk kompos. Pupuk siap digunakan untuk tanaman yang ada di sekitar kita. Tidak usah beli. Kita bisa mengganti media tanam bunga-bunga kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun