Mohon tunggu...
Budiyanti
Budiyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pensiunan guru di Kabupaten Semarang yang gemar menulis dan traveling. Menulis menjadikan hidup lebih bermakna.

Seorang pensiunan guru dan pegiat literasi di Kabupaten Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menikmati Awal Pensiun dengan Bahagia

16 Agustus 2022   17:26 Diperbarui: 16 Agustus 2022   17:35 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.kanal jogya.com

Tak terasa dua minggu saya  menikmati masa pensiun sebagai pendidik.  Persaan saya adalah plong. Bebas dari tugas yang selama ini. Tiga puluh delapan tahun mengabdi pada negara bukanlah mudah begitu saja untuk melupakan. 

Namun, saya harus berusaha berganti haluan agar bisa menyambut masa pensiun dengan bahagia. Alhamdulillah saya bisa menikmati masa awal sebagai seorang pensiun dengan bahagia. Lantas apa saja yang sudah saya lakukan.

Hari pertama masa pensiun saya sambut dengan gembira. Saya pun mengawali pensiun dengan mendekatkan diri pada-Nya. Ketika azan subuh, saya dan suami langsung berkemas-kemas menuju masjid yang tak jauh dari rumah. 

Dulu jujur jarang sekali berjemaah di Masjid karena lebih mementingkan urusan dapur. Usai salat subuh, saya dan suami ngaji bareng dan saling koreksi dengan bacaan kami jika ada yang kurang pas. Saya pun mulai menarget untuk salat dhuha.

Hari-hari berikutnya ada yang beda dari kebersamaan dengan keluarga. Saya pun mulai mengajak suami jalan-jalan pagi. Dua kali kami berjalan pagi dalam minggu pertama ini. Yang pertama, kami jalan pagi menyusuri rel kereta api yang kebetulan berada tidak jauh dari rumah kami. Rel kereta api yang sudah jarang digunakan ini amat sepi. 

Pemandangannya pun amat indah. Udara pagi dengan hamparan sawah menjadikan jalan-jalan pagi amat menyenangkan. Apalagi berdua dengan suami. Keharmonisan dengan suami semakin erat.

Selain jalan bagi, saya pun berkesempatan masak bersama anak menantu lalu makan bersama keluarga. Biasanya kami saat makan siang ya sendiri-sendiri.  

Kini kami menggelar tikar di teras belakang lalu makan bersama sambil menikmati kolam koi. Inilah momen yang jarang kami lakukan. Kami bisa makan bersama dengan lauk dan sayur yang baru selesai dimasak. Sambil makan kami bercerita banyak hal.

Kegiatan lain yang saya lakukan adalah membenahi buku-buku yang berserakan. Inilah yang sudah lama saya inginkan yaitu membenahi perpustakaan kecil yang ada di rumah. Dengan penuh semangat buku-buku saya tata dengan rapi agar enak dipandang mata. Rasanya senang melihat buku-buku tertata dalam rak dengan rapi. Karpet coklat pun saya gelar di lantai. Kini perlahan buku-buku tidak berantakan lagi.

Yang tak kalah penting adalah kegiatan berliterasi tetap terus ada. Alhamdulillah masih mendapat amanat menjadi ketua dalam komunitas menulis yang tergabung dalam Guru Bisa menulis (GBM). Literasi lain adalah berusaha menulis walaupun hanya satu halaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun