Mohon tunggu...
yanti ningrum
yanti ningrum Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

-

Selanjutnya

Tutup

Money

Leverage Besar atau Kecil?

29 Juni 2019   13:24 Diperbarui: 29 Juni 2019   13:26 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Beberapa hari lalu tidak sengaja bercakap-cakap dengan seorang teman, yang ternyata dia baru saja daftar akun trading di Gainscope. Dan yang membuat saya heran adalah dia justru memilih leverage kecil, yang hanya 1:30 saja.

Padahal kalau saya justru mengejar leverage yang besar yaitu sekitar 1:400 atau 1:500. Setidaknya leverage tersebut membuat saya nyaman dalam trading.

Leverage dalam trading berpengaruh sekali, karna akan terasa perbedaannya ketika saat transaksi kita mengalami loss, sebab jika leveragenya kecil, maka margin (dana yang dijaminkan) semakin besar, otomatis akan mempengaruhi free margin, yaitu dana yang dapat digunakan untuk trading. Nah, jika dana yang digunakan untuk trading itu tinggal sedikit, maka jika transaksi kita mengalami loss, ketahanan untuk menahan loss tadi akan sedikit, kemudian yang terjadi apabila dana kita tidak dapat menahan loss, margin call akan segera menyambut.

Karena itu saya memilih leverage besar, setidaknya 1:400 lah..karna dana yang digunakan untuk margin akan kecil dan free margin yang tersedia akan lumayan besar, jadi ketika transaksi saya mengalami loss, maka transaksi saya akan setidaknya masih lebih bertahan daripada yang leverage kecil.

Namun saya tidak mengatakan jika keputusan teman saya itu salah, dengan dia memilih menggunakan leverage kecil. Kemungkinan karna dia trading dengan dana besar, jadi hal itu tidak dirasa beban buat teman saya, juga dia akan menjagai dananya, apabila memang terjadi stop out, maka margin atau dana yang dijaminkan tadi akan kembali ke akunnya dia, menjadi balance, maka dana yang dia terima / dana yang kembali ke akunnya akan lebih besar dia daripada dana saya. 

Mungkin karena itulah dia memilih leverage kecil, yaitu dari proteksi dana marginnya, sebab dana yang di margin itu bukanlah kerugian atau hilang nantinya, tetapi dana itu akan kembali lagi ke akun, ketika transaksi sudah berakhir atau di close. Baik itu di close manual, oleh tradernya sendiri, atau di close otomatis, yaitu diclose oleh sistem karena terkena margin call/stop out.

Baik memilih leverage besar ataupun kecil itu sah-sah saja, asalkan ketika kita memilihnya kita mengetahui keuntungan dan kerugiannya dalam trading kita, juga sesuaikanlah dengan strategi yang akan kita gunakan.

Apabila kita akan menggunakan strategi trading jangka panjang, maka sebaiknya gunakan leverage yang besar, sebab leverage besar akan mempunyai free magin yang besar, sehingga ada keleluasaan transaksi untuk bergerak kesana kemari mengikuti pergerakan pasar, sebelum anda memutuskan untuk melakukan close.

Namun bukan berarti jika menggunakan strategi jangka pendek itu tidak cocok jika menggunakan leverage besar. Dengan leverage besar akan membuat trader lebih nyaman dalam trading, karena tidak merasa was-was saat melihat free margin atau saat melihat margin level. 

Bayangkan saja, jika saat melakukan scalping misalkan, tapi ketika mengamati pergerakan chart juga mengamati naik turunnya margin level, apa energi kita cukup untuk berkonsentrasi dengan melihat kedua elemen tersebut ?

Karena itulah, apabila belum merasa cukup mahir (seperti saya), maka bisa gunakan leverage besar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun