Mohon tunggu...
Yani Nur Syamsu
Yani Nur Syamsu Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Biografometrik Nusantara

Main ketoprak adalah salah satu cita-cita saya yang belum kesampaian

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Yang Bersemi di Balik Tsunami

17 Oktober 2018   10:42 Diperbarui: 17 Oktober 2018   11:04 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Adakah yang berpikir, apa yang terjadi jika masyarakat di daerah lain yang mayoritas beragama B kemudian melakukan hal yang sama  !? "Gempa" dahsyat yang tak ayal lagi bakal mengguncangkan kohesi sosial di wilayah tersebut dan merambat diseluruh wilayah nusantara.

Padahal bagi bangsa yang super majemuk seperti Indonesia, tidak ada modal sosial yang lebih penting bagi keberlangsungan negara selain modal kohesi sosial ( Yudi Latif, 2018). 

Dan cara yang paling efektif untuk melestarikan dan mengembangkan kohesi sosial adalah dengan menyemai semangat memberi dan melayani sekaligus menekan hasrat meminta dan menuntut.

Kemudian permasalahan krusialnya adalah bagaimana menyemarakan semangat memberi tanpa menunggu  datangnya bencana. 

Keteladanan tulus dari para pemimpin, tokoh dan public figure. Lakukan blusukan di seluruh wilayah "kekuasaan" anda, cari orang orang tua yang terlantar, janda janda miskin dan anak-anak yatim, entaskan mereka dari kemelaratan dengan kekuasaan dan kekayaan yang anda miliki. 

Rakyat anda akan menyimak itu, dan kemungkinan besar mereka akan terpanggil untuk melakukan hal yang sama.

 Anak-anak yang terbiasa melihat orang tuanya secara rutin menyantuni anak yatim dan fakir miskin, tentu akan tertanam di dalam jiwanya bahwa nanti jika sudah bisa mencari uang sendiri, aku akan meneladani apa yang sudah dilakukan oleh bapak saya.

Dan semangat memberipun akan ngrembaka meski bencana alam tidak sedang terjadi.

Semoga !   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun