Mohon tunggu...
Yani Nur Syamsu
Yani Nur Syamsu Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Biografometrik Nusantara

Main ketoprak adalah salah satu cita-cita saya yang belum kesampaian

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tsunami - Sarumpaet, Observer Effect atau Grand Design

6 Oktober 2018   12:14 Diperbarui: 6 Oktober 2018   13:30 1057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pertarungan politik pada seluruh strata, para pihak memang harus mampu memanfaatkan secara penuh semua potensi yang ada termasuk potensi dari sebuah informasi, bahkan informasi yang belum tervalidasi sekalipun. Potensi potensi tersebut harus diolah sedemikian rupa agar bisa dijadikan sarana untuk melemahkan posisi politik pihak lawan dan sekaligus memperkuat posisi politik pihak sendiri. 

Dalam konteks tersebut informasi adanya kekerasan fisik terhadap bu Ratna Sarumpaet merupakan "amunisi" yang sangat bagus bagi tim Prabowo Sandi untuk menyerang kubu petahana. Informasi ini, jika benar, merupakan corroborative evidence atau bukti pendukung/pembenaran yang mujarab bagi  narasi yang selama ini dikembangkan oleh tim Capres nomor urut 2 bahwa capres petahana adalah rezim yang anti kritik, tidak bisa membangun perekonomian, berat sebelah dan suka berbuat dzolim terhadap ulama dan pihak-pihak yang berseberangan. 

Keselarasan yang kuat antara informasi dan opini sendiri mungkin adalah alasan yang  membuat kubu Prabowo-Sandi  merasa tidak perlu mencermati kejanggalan kejanggalan seperti bentuk lebam wajah yang simetris, jeda waktu antara kejadian dan pengungkapan yang cukup lama serta tidak adanya laporan polisi  dan visum et repertum. 

Disamping itu berbagai penjelasan dari tim pemenangan Prabowo Sandi yang menyebutkan bahwa pak Prabowo adalah orang yang tidak pernah berburuk sangka terhadap orang yang ditolongnya merupakan penguat dugaan bahwa Tsunami Sarumpaet adalah kuasa observer effects yang membekap capres dari partai Gerinda ini.

Jika  bukan  observer effect atau alasan alamiah yang menyebabkan tsunami Sarumpaet, maka penyebab gonjang ganjing ini mengarah kepada adanya grand design yang telah disusun secara cermat dengan pelakon utama Ratna Sarumpaet dan pemeran pendukung tokoh tokoh politik disekitar Prabowo dan bahkan pak Prabowo sendiri. Adapun plot dari grand design ini diperkirakan sebagai berikut.

Jika pengeroyokan terhadap Ratna Sarumpaet dianggap  sebagai fakta, dengan latar belakang tsunami Palu, pelemahan rupiah terhadap dolar serta perekonomian yang sedang lesu maka hal ini bisa menyebabkan publik-terutama yang kontra capres petahan- marah kepada pemerintah. Kemudian mereka secara bergelombang  akan menuntut Polri untuk segera mengungkap kasus ini. 

Polri tentu akan kesulitan mengungkap kasus yang tidak pernah terjadi. Selanjutnya akan semakin banyak anggota masyarakat dan mahasiswa yang unjuk rasa dan "mengingatkan" polisi akan kasus Novel Baswedan dan  Munir yang memang sampai hari ini belum berhasil dituntaskan oleh Polri. 

Bila skenarionya sesuai dengan sang sutradara, dampak selanjutnya adalah anjloknya kepercayan masyarakat kepada kepolisian dan ujungnya adalah, tuntutan agar Kapolri turun dari jabatannya. Setelah Kapolri, telunjuk berikutnya tentu saja mengarah kepada Presiden republik Indonesia, pak Jokowi.

Dalam pada itu pilpres 2014 dan pilkada DKI 2017 telah "membelah" masyarakat  Indonesia menjadi dua kelompok, pro jokowi dan pro Prabowo dan sampai saat ini belum ada tanda tanda 'rujuk" bahkan semakin memanas jelang pilpres 2019. Jika ditanya apa sebetulnya penyebab terjadinya Tsunami Sarumpaet ? Perkiraan penulis, mayoritas  pro Prabowo menjawab observer effects, sedangkan mayoritas pro Jokowi menjawab grand design.

Mana yang benar ? Mari kita serahkan kepada kepolisian. Mereka telah menahan Ratna Sarumpaet. Selanjutnya pihak-pihak yang "terlibat"  akan dipanggil untuk dimintai keterangan. Kita berharap bahwa kepolisian tidak ragu untuk mengorek informasi detail dari sejumlah nama besar yang telah "meramaikan" kasus ini. Beradasarkan rekam jejaknya selama ini kita meyakini bahwa Polri akan mampu menyusun potongan potongan puzzle, yang masih tersebar dan berserakan itu, agar segera terbentuk gambaran yang utuh mengenai tsunami Sarumpaet ini.

Semoga !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun