Mohon tunggu...
Yansean Sianturi
Yansean Sianturi Mohon Tunggu... Lainnya - learn to share with others

be joyfull in hope

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Kriteria Cawapres Prabowo

17 Maret 2018   16:54 Diperbarui: 21 Maret 2018   13:56 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak terasa Pilpres tahun 2019, telah berada di depan mata. Bahkan beberapa partai politik pengusung telah mendeklarasikan Capresnya, sedangkan yang lain masih ingin menjaring aspirasi konstituen serta mengukur hasil survey elektabilitas para calonnya. Berbagai isu dan pemberitaan media massa terakhir ini, terlihat baru dua calon kuat yang akan berkontestasi pada Pilpres mendatang, yaitu Jokowi VS Prabowo. Hal ini terjadi, karena syarat Parpol atau gabungan Parpol untuk mengusung pasangan Capres-Cawapres adalah mendapatkan kursi DPR sebanyak 20 persen atau mendapatkan suara nasional 25 persen hasil pemilu legislatif tahun 2014 . Gabungan Parpol yang telah mendeklarasikan Jokowi sebagai Capresnya telah mencapai  52,21 persen, praktis hanya menyisakan  maksimal dua pasangan Capres-Cawapres saja.

Capres alternatif sebagai poros (nasional/baru/ketiga), apapun namanya masih sebatas wacana dan belum terlihat indikasi realisasinya. Jika nanti terbentuk poros alternatif, prediksi motor penggerak Capres alternatifnya akan dibawa oleh koalisi partai Demokrat, PKB dan PAN.  capres alternatif

Berbicara pasangan Capres-Cawapres, tentunya tidak bisa dilepaskan dari sejauh mana kriteria yang diharapkan atau diinginkan oleh masyarakat, yang biasa disebut sebagai tingkat keterpilihan calonnya. Prabowo sebagai figur representasi dari nasionalis, militer, politikus dan pengusaha tentunya perlu dilengkapi oleh Cawapres yang memiliki figur sebaliknya. Kriteria figur yang cocok untuk mendongkrak tingkat keterpilihan Prabowo, bisa saja berasal dari unsur sipil, islam santri dan birokrat yang berpengalaman di bidang pemerintahan. Hal ini perlu dilakukan dengan tujuan agar dapat menjangkau atau meraup suara yang lebih luas.

Prabowo sebagai Ketum Gerindra tidak dapat maju sendiri sehingga perlu berkoalisi dengan parpol lainnya. Kedekatan dan komunikasi yang kontinyu dengan partai PKS diharapkan berlanjut hingga proses tahapan pencalonan Pilpres 2019. Dalam tubuh PKS, ada beberapa figur yang dapat menjadi pendamping Prabowo dan telah memiliki pengalaman di bidang politik serta pemerintahan. Sebut saja, para mantan Ketum PKS : Hidayat Nur Wahid, Nur Mahmudi Ismail, Tifatul Sembiring, Anis Matta bahkan Ketum saat ini, Sohibul Iman. Internal anggota partai lainnya ada Ahmad Heryawan mantan Gubernur Jawa Barat yang juga sering disebut dari berbagai hasil survey. Sedangkan figur dari luar partai yang dapat mewakili cita-cita PKS, yaitu: Anies Baswedan, TGB Zainul Majdi, Jend. Purn. Gatot Nurmantyo, Zulkifli Hasan dan lain-lainnya.

Perubahan nama Cawapres yang akan diusung oleh Prabowo mungkin terjadi, bila poros baru atau ketiga gagal terbentuk sehingga terjadi akomodir nama Cawapres dari Parpol yang baru saja bergabung, sebut saja: Demokrat, PKB, PAN. Demokrat memiliki figur, Agus Harimurti Yudhoyono dan PKB ada Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Potensi para Calon Wapres yang telah teruji dan memiliki elektabilitas tinggi mampu dan sanggup  mendukung Probowo untuk menjangkau dan meraup suara para pemilih. Melihat semakin agresifnya dan kerja nyata team pemenangan Capres lainnya berjuang untuk merebut hati pemilih dengan berkunjung langsung ke akar rumput, maka sudah selayaknya pendeklarasian Prabowo sebagai Capres diumumkan ke publik. baca juga <a href="https://www.kompasiana.com/yansean/5aae7bf8caf7db5a110b3e04/kerja-nyata-relawan-jokowi"target="_blank"rel=”noreferrer noopener”>kerja nyata</a>   Semakin banyaknya para Capres-Cawapres menambah khasanah dan meriahnya pesta demokrasi sehingga rakyat punya berbagai alternatif pilihan. Siapapun Capres-Cawapres yang terpilih nanti, merupakan kemenangan seluruh rakyat Indonesia dan pekerjaan rumah telah menunggu untuk mensejahterakan bangsanya.

Selamat berjuang

Salam Demokrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun