Mohon tunggu...
Yanpatar Pandiangan
Yanpatar Pandiangan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengembara

Penikmat kopi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Belum Usai dengan Corona, Krisis Pangan Mengintai

2 Mei 2020   12:06 Diperbarui: 2 Mei 2020   12:19 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yan Patar Pandiangan/Mahasiswa

Pertempuran dunia melawan virus corona atau covid-19 sepertinya belum menunjukkan tanda-tanda kesudahan. Walaupun sebagian negara sudah mulai menunjukkan kondisi yang lebih baik pasca serangan virus corona yang membabi-buta termasuk negara asal penyebaran virus yaitu Cina, namun masih banyak negara yang berjuang keras untuk menang melawan virus mematikan ini. 

Salah satu negara yang sampai saat ini masih bertarung sengit dengan corona virus ini adalah Indonesia. Perkembangan data terbaru dari situs COVID 19.GO.ID sampai saat ini angka sudah menunjukkan bahwa sudah 10.551 jiwa yang terkonfirmasi positif terjangkit corona di Indonesia. Jumlah yang sembuh menunjukkan angka yang terus meningkat yaitu, 1.591 jiwa, sedangkan yang meninggal juga mengalami peningkatan yaitu, 800 jiwa. 

Meningkatnya jumlah positif yang terinfeksi virus corona di Indonesia menunjukkan bahwa kondisi Indonesia masih belum mendapat tanda-tanda membaik setidaknya sampai bulan Mei ini. Segala aktivitas kegiatan masyarakat dan pemerintahan banyak terganggu. Kondisinya semakin hari kian parah. Bahkan hari Buruh Internasional pun sepertinya harus diperingati dengan bercampur air mata. 

Banyak korporasi dan perusahaan-perusahaan yang harus mengambil keputusan sulit di tengan pandemi ini yaitu dengan memecat kariawannya. Jumlah buruh dan pekerja lainnya yang harus menerima Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terus mengalami peningkatan dari hari ke hari. Diperkirakan sudah dua juta orang lebih yang telah mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaan tempat mereka bekerja. 

PHK besar-besarana ini menimbulkan gelombang dampak yang sangat buruk terhadap kondisi Ekonomi, Sosial, di Indonesia. Ditengan merebaknya inveksi virus corona, tersendatnya rantai pasokan logistik bahan-bahan pokok yang menyebabkan banyak rakyat Indonesia sekarang ini sedang berada di tepi jurang kelaparan. 

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan angka pengangguran yang terus meningkat ini membuat momentum semakin parah dan menyulitan negara Indonesia. Selain itu pekerjaan sektor informal termasuk UMK-M yang sudah lebih dulu tersapu akibat virus corona harus berusaha keras untuk bisa bertahan hidup. Kebijakan pemerintah dengan memberikan bantuan sosial (bansos) sebenarnya sudah sangat baik. 

Akan tetapi banyaknya kendala di lapangan dan tarik-ulur dalam memutuskan kebijakan membuat banyak masyarakat menengah kebawah sudah terlanjur kelaparan sebelum menerima bansos. 

Covid-19 membawa gelombang perubahan yang sangat besar terhadap peradaban manusia. Secara global sudah 213 negara yang menjadi korban dari corona virus dan meneror seluruh lapisan masyarakat beserta sektor-sektornya. Akan tetapi krisis global pandemi corona ternyata bukan satu-satunya masalah serius yang sedang dihadapi seluruh negara sekarang ini. 

Ditengan krisis corona virus krisis pangan global kini sedang mengintai.  Menurut data dari Global Report On Food Crises (GRFC) 2020 yang mereka keluarkan sebelum krisis global pandemi corona 19 menunjukkan bahwa krisis pangan global tahun 2020 sangat memprihatinkan.  Dalam laporan tersebut ada sekitar 135 juta jiwa yang sekarang berada dalam kondisi krisis pangan yang mengakibatkan kelaparan, gizi buruk dan kematian. 

Laporan Global Tentang Krisis Pangan (GRFC) tersebut adalah hasil dari penilaian bersama berdasarkan konsensus atas situasi kerawanan pangan akut di seluruh dunia oleh 16 organisasi mitra. Sementara itu, prediksi dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) bahwa akan ada 130 juta jiwa penduduk dunia yang akan mengalami kelaparan akibat dari imbas pandemi corona. 

Jika di kalkulasikan seluruh angka tersebut maka, akan ada sekitar 265 juta jiwa yang akan menderita kelaparan di seluruh dunia akibat dari konflik, perubahan iklim dan juga covid-19. Kondisi ini menjadi peringatan keras kepada seluruh negara-negara di belahan bumi, termasuk Indonesia. Banyak pihak yang sudah memperingatkan presiden Jokowi Dodo ditengah pandemi covid-19 yang belum usai supaya dapat membuat suatu kebijakan yang dapat menahan krisis pangan ini tidak sampai ke Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun