Setelah demam drama Korea kemudian merambah ke makanan. Generasi milenial dan generasi Z begitu terobsesi dengan makanan serba Korea.
Beberapa makanan begitu populer di Indonesia, seperti kimchi. Hampir di setiap drama Korea pasti ada terselip adegan makan kimchi, yang termasuk makanan klasik itu.
Kemudian ada Tteokbokki, yang juga hampir selalu muncul di film atau drama Korea. Tteokbokki adalah makanan olahan dari kue beras atau tteok, disajikan dengan saus pedas.
Sudah beberapa kali mencoba resepnya tapi ternyata rasanya kurang akrab di lidah. Malah setiap melihat makanan ini justru yang terbayang "seblak", makanan Sunda yang lagi hits juga. Bahkan seorang YouTuber asal Korea, Hari Jisun dan ibunya suka sekali makan seblak.
Kemudian ada, ayam goreng pedas Korea, dalgona coffee, kimbab, korean sweet potato bread, hottang, ramyun pedas, korean garlic bread, dan lain-lain.
Anak-anak sering meminta saya untuk mencoba membuat makanan-makanan itu. Tapi yang sudah sering saya praktikkan adalah ayam goreng pedas.
Ternyata ayam goreng korea pedas bukan makanan klasik seperti kimchi. Dilaporkan Koreaboo, ChikinĀ atau ayam goreng pedas Korea rupanya ditemukan Yang Jong-kye.
Awalnya pria ini mengembangkan resep ayam goreng untuk Yangnyeom Chicken tahun 1980. Ia mengelola restoran di Daegu.
Saat itu banyak pengunjung restorannya yang tidak menghabiskan ayam gorengnya. Ternyata para pengunjung mengeluhkan bahwa ayam gorengnya berbau, dagingnya juga keras dan sulit digigit. Kemudian Kye mencari cara agar rasa ayam gorengnya lebih enak.
Seorang wanita kenalannya menyarankan Kye menambahkan tepung jagung atau maizena, agar ayam goreng renyah dan manis. Tak ketinggalan saus pedas rahasianya untuk melengkapi sajian ayam gorengnya.