Mohon tunggu...
Siti Handayani
Siti Handayani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki dua orang putri. Sehari-hari saya berprofesi sebagai tenaga pendidik di Madrasah Tsanawiyah. Saya ingin menekuni kembali hobi yang selama ini saya lupakan yaitu menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyusun Cerita Best Practice Teks Prosedur PPG Daljab 2022 Kemenag 02

1 November 2022   21:00 Diperbarui: 2 November 2022   16:29 1502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lumajang, 1 November 2022

Siti Handayani, S.Pd.

Assalamualaikum teman-teman pendidik,

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran.

Salah satu tugas mahasiswa PPG Daljab 2022 Kemenag Angkatan 02 yaitu menyusun cerita pengalaman mengajar terbaik. Pada kali ini penulis akan menguraikan pengalaman mengajar terbaik (Best Practice) yang telah dilaksanakan selama PPL-1 dan PPL-2 di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Mangunsarii Lumajang Jawa timur pada 3 dan 20 Oktober 2022.


Tujuan yang ingin dicapai dari praktik mengajar baik (Best Practice) adalah: 

  • Melalui pendekatan STEAM, model blanded learning (Problem Based Learning/PBL dan Numbered Head Together/NHT), dan metode diskusi, peserta didik mampu menelaah struktur teks prosedur melalui media visual dan gerak, dan menelaah kaidah kebahasaan teks prosedur melalui media visual diam dan gerak, sehingga peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir lebih tinggi dan berliterasi serta menjunjung nilai kerja sama, tang gung jawab, percaya diri, cermat, dan kritis selama proses pembelajaran.
  • Melalui pendekatan STEAM, model Project Based Learning (PJBL), dan metode diskusi, peserta didik mampu menulis teks prosedur melalui media video dan gambar, sehingga peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir lebih tinggi dan berliterasi serta menjunjung nilai kerja sama, tang gung jawab, percaya diri, cermat, dan kritis selama proses pembelajaran.

Adapun kondisi yang menjadi latar belakang dilaksanakannya praktik mengajar yaitu:

  • Pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik tidak berpusat pada peserta didik.
  • Pendidik tidak bisa menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
  • Rendahnya minat baca peserta didik.
  • Peserta didik tidak suka pembelajaran menulis.

Dari empat masalah di atas dapat disimpulkan bahwa rendanya kemampuan peserta didik dalam menulis teks prosedur dikarenakan pendidik masih menggunakan model pembelajaran konvensional (berpusat pada pendidik). Dalam menyampaikan materi pembelajaran pendidik masih menggunakan ceramah, sehingga peserta didik cenderung pasif. Selain itu, pendidik kurang berinovasi dalam menggunakan model pembelajaran. Pendidik selalu menggunakan model pembelajaran yang sama pada setiap materi yang diajarkan, akibatnya peserta didik merasa jenuh dan kurang termotivasi mengikuti pembelajaran dan menganggap pembelajaran menulis itu adalah hal yang membosankan.

Rendahnya kemampuan peserta didik dalam menulis teks prosedur juga seringkali disebabkan oleh rendahnya minat baca peserta didik, tentunya hal tersebut berdampak pada rendahnya kemampuan peserta didik dalam memahami struktur teks prosedur, menuangkan ide dalam bentuk karangan, mengembangkan kerangka karangan, penyusunan kalimat, perbendaharaan kosa kata yang terbatas. Bahkan seringkali mereka tidak mengerti bagaimana  penggunaan ejaan yang benar pada saat menulis.

Berdasarkan pengamatan, permasalahan yang muncul pada saat peserta didik ditugaskan menulis teks prosedur yaitu:

  • Peserta didik membutuhkan waktu yang lama untuk menulis teks prosedur.
  • Peserta didik kurang terampil memilih kosa kata untuk mengungkapkan pikirannya.
  • Peserta didik belum bisa menulis teks prosedur berdasarkan urutan strukturnya. Terutama pada struktur langkah-langkah, terkadang ada satu atau dua langkah-langkah yang masih kurang dalam penulisannya.
  • Peserta didik belum mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, karena beberapa kali pendidik menemukan penggunaan bahasa daerah dalam teks prosedur yang mereka tulis.
  • Peserta didik belum mampu menulis teks prosedur sesuai dengan kaidah kebahasaan, penulisan kalimat eferktif, dan penggunaan ejaan yang benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun