Mohon tunggu...
Badriah Yankie
Badriah Yankie Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk keabadian

Badriah adalah pengajar bahasa Inggris SMA yang menyukai belajar membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Malu Jadi Guru Lagi, Nyawa Melayang

5 April 2018   12:39 Diperbarui: 5 April 2018   12:50 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang kepala SD ditemukan bunuh diri di Mande, Cianjur.

Bagi beberapa guru, jabatan tertinggi dari seorang guru adalah Kepala Sekolah.  Jabatan kepala sekolah seolah menyiratkan di sana ada kekuasaan. Bagi beberapa orang, setelah menjadi kepala sekolah,  pantang baginya untuk jadi guru kembali. Akibat pemikiran ini, maka membludaklah Pengawas fi Kabupaten Cianjur sebagai persinggahan bagi para kepala sekolah yang tidak bersedia menjadi guru kembali. 

Digulirkannya aturan baru mengenai jabatan Kepala Sekolah diantaranya Kepala sekolah dijabat selama empat tahun, dan bisa kembali menjabat jika menunjukkan prestasi luar biasa. Peraturan ini menjadi kegalauan para kepala sekolah (KS) di Cianjur yang biasanya menjabat KS sepanjang hayat sampai pensiun menjemput. 

Kejadian seorang KS SD melakukan bunuh diri karena terlalu kaget dirinya harus kembali menjadi guru. Ini menyiratkan betapa rendahnya menjadi guru. Padahal KS itu sendiri berasal dari guru.

Pengaturan KS menjabat dalam masa tertentu dan kelak kembali lagi menjadi guru seharusnya bisa dilaksanakan. Sehingga dengan demikian setiap guru memiliki kesempatan untuk menjadi KS. Bukan sebaliknya,  menjadi KS kemudian dirotasi sana sini, di sana 4 tahun, di sini 4 tahun, di sebelah sana 4 tahun, terus sampai pensiun. Hitungan bekerja 4 tahun pada satu sekolah terpenuhi, tapi masa jabatan, melanggar aturan lamanya guru menjadi KS.

Jika setelah 4 tahun KS secara otomatis kembali menjadi guru, maka tidak akan ada tragedi KS bunuh diri karena malu jadi guru lagi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun